(Beritadaerah – Semarang) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan melaksanakan ekspor perdana komoditas kacang tanah sebanyak 60 ton ke Malaysia, dengan nilai total ekspor mencapai Rp 800 juta.
Pada hari ini Jawa Tengah mengekspor kacang tanah ke Malaysia sebanyak 60 ton dengan nilai sekitar Rp 800 juta, demikian yang disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Tri Susilarjo saat pelepasan ekspor komoditas kacang tanah, di Depo Pemeriksaan dan Perlakuan Karantina, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (1/12).
“Ekspor kacang tanah ini untuk tahun yang perdana ke Malaysia sejumlah 60 ton,” kata Tri yang dikutip laman Jatengprov, Kamis (2/12).
Tri juga jelaskan saat ini, Jawa Tengah (Jateng) memiliki potensi kacang tanah sangat besar, melalui ekspor diharapkan bukan menjadi yang terakhir, tapi tetap berkelanjutan. Tentu hal yang harus diperhatikan di antaranya agar lebih tanggap dengan permintaan pembeli (buyer) dari luar negeri.
Ditambahkan juga oleh Tri, Jateng memiliki potensi kacang tanah juga luas. Produksi (pada lahan) sekitar hampir 54 ribuan hektare sampai Oktober 2021 dan kedepan diharapkan akan terjadi peningkatan ekspor. Tentu tidak hanya kacang tanah tapi komoditas pertanian lain. Hal itu sesuai dengan program pemerintah yaitu Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) per tahun.
Tri berharap dengan upaya yang dilakukan pihaknya saat ini dengan menjembatani antara petani, eksportir, dan pihak lain dapat saling terhubung. Tentu dengan bantuan seluruh stakeholder, baik dari petani, Gapoktan, dari Dinas Pertanian kabupaten atau provinsi lain, bea cukai, kejaksaan, balai karantina, dinas perdagangan, dan lainnya. Sehingga, bisa bersama memaksimalkan potensi dan produksi, yang bisa diekspor sesuai dengan mekanisme maupun ketentuan yang ada.
Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu