(Berita Daerah-Nasional) Pemerintah telah memiliki program restorasi mangrove saat ini untuk mewujudkan penanaman magrove seluas 600 ribu hektare berada di wilayah Bali. Kontribusi besar dan manfaat dalam penyerapan karbon dioksida atau gas rumah kaca dimiliki tanaman mangrove, seperti dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan.
Saat meninjau lokasi penanaman Mangrove di Bali, Kamis (25/11/2021), Menteri Luhut menjelaskan bahwa Pemerintah sudah merestorasi hampir 200 hektare dan APBN sebagian besar yang masih mendanai selama ini dan tahun depan.
Pesan yang akan disampaikan Presiden Joko Widodo kepada pemimpin dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 di Bali mendatang pentingnya restorasi Mangrove untuk karbon kredit dihasilkan. Supaya tindakan nyata dan riil dilakukan pemimpin dunia atau negara-negara tidak hanya bicara konsep seperti yang saat ini sudah dilakukan Indonesia. Program ini didanai 1,2 miliar Dolar AS, pesan Presiden jangan hanya bicara-bicara saja dalam pertemuan tinggi dunia.
Indonesia melakukan restorasi mangrove, nilai dari besarnya luasan yang akan diberikan berupa karbon kredit, hal ini penting dan berharga serta dijadikan nilai lebih bagi Indonesia.
Selanjutnya disampaikan Menteri Luhut, aturan turunan terkait karbon kredit sedang diselesaikan oleh pihaknya dengan 5 Kementerian dan 2 Lembaga Pemerintah yaitu Kemenkeu (Keuangan), Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Kemendagri (Dalam Negeri), Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Kemendag (Perdagangan), PLN ( PT Perusahaan Listrik Negara), dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Mengenai pelaksanaan Carbon Pricing dan Carbon Trading sedang disempurnakan (aturan turunan) karena salah satu negara super power dalam karbon kredit adalah Indonesia.
Potensi ini harus dikelola dan dimanfaatkan dengan maksimal, untuk Indonesia tingginya karbon kredit akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia. Untuk beberapa tahun ke depan dan generasi ke depan ini kekuatan besar untuk (nilai) puluhan atau mungkin ratusan dolar dihasilkan dan lapangan kerja akan diciptakan.
Indonesia disiapkan sebagai tuan rumah KTT G20 yang digelar pada 2022 mendatang. Menko Luhut melakukan kunjungan kerja di Bali kali ini rangkaian persiapan. Menggelar banyak agenda terkait yang akan digelar dan menyiapkan atau membenahi beberapa hal.
Menko Marves menambahkan tidak menghadapi ada masalah dan kendala dalam persiapan Indonesia sebagi tuan rumah KTT G20, sambung Menko Marves. Persiapan diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama dan terkait kegiatan internasional akan selesai.