(Beritadaerah-Jakarta) Guna menekan risiko kenaikan kasus positif COVID-19 pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah meminta dukungan dan upaya semua pihak.
Dijelaskan Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), M. Adib Khumaidi, Partisipasi semua pihak pun dibutuhkan sehingga kebijakan tersebut dapat diterapkan secara optimal, peran masyarakat sangat besar dalam upaya menekan potensi kenaikan kasus.
Disamping pemerintah selaku pembuat regulasi peranan tenaga kesehatan (nakes) juga perlu terus waspada.
M. Adib Khumaidi menjelaskan dalam dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN, saat ini yang terpenting ialah standar yang sudah ada sekarang harus dipertahankan, jangan mencoba mengurangi standar
Koordinasi di tingkat daerah juga harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus. Menjelang Nataru kesiapan nakes harus didukung dengan kesiapan lain seperti obat, alat kesehatan, serta oksigen.
Sekalipun kasus saat ini rendah ditekankan Adib untuk tidak meninggalkan kewaspadaan, karena COVID-19 selalu berkembang dan berubah. Dengan hidup berdampingan dengan COVID- 19, intervensi kepada virus tidak dapat dilakukan
Lanjut dikatakan Adib, sebaliknya manusia sebagai host (inang) bisa melakukan usaha adaptasi supaya selamat (survive) dengan memperhatikan lingkungan. Terlebih penting adalah gaya hidup sehat, prokes karena saat ini kita dalam upaya adaptasi, dan lingkungan yang sehat
Falla Adinda sebagai Anggota Satgas Penanganan COVID-19 Sub Bidang Mitigasi, menegaskan besarnya peran pemerintah daerah dalam usaha menekan risiko penularan diakibatkan oleh mobilitas libur Nataru, termasuk mencegah kerumunan dan memastikan masyarakat mematuhi aturan.
Kasus infeksi atau penularan bisa ditekan jika selama tidak ada perpindahan manusia. Diharapkan masyarakat memahami, bahwa pembatasan mobilitas ditetapkan bukan untuk menghambat pulihnya perekonomian. Melainkan guna mencoba COVID-19 dapat dikendalikan agar pada bulan-bulan berikutnya, Indonesia bisa mempertahankan situasi yang telah membaik saat ini. Kebijakan (PPKM) diambil untuk menyelamatkan yang paling penting dulu, yaitu nyawa manusia,