KKP : Indonesia Miliki Kompetensi dan Kemampuan untuk Usaha Budidaya Lobster

(Beritadaerah – Lampung) Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa pemerintah menutup keran ekspor benih bening lobster (BBL) untuk mendorong geliat budidaya lobster dalam negeri, dan meningkatkan devisa melalui ekspor lobster konsumsi. Selain itu budidaya lobster dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menjamin kelestarian BBL maupun lobster di alam.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui jajaran Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung telah berhasil melakukan budidaya lobster. Setelah sebelumnya sukses dalam fase pendederan yang merupakan titik kritis dalam tahapan pembudidayaan lobster, BBPBL Lampung kembali sukses dalam fase pembesaran tahap I di KJA dengan tingkat kelulushidupan hingga 95 persen.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu dalam kunjungan kerjanya meninjau BBPBL Lampung pada hari Senin (8/11), menyampaikan semangat dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 17 Tahun 2021 terkait pembudidayaan lobster juga sudah terlihat di BBPBL Lampung. Dapat dilihat mulai dari fase pendederan 1 hingga ukuran 5 gram, kemudian fase pendederan 2 di atas 5 gram sampai dengan 30 gram, fase pembesaran 1 di atas 30 gram sampai dengan 150 gram, dan pembesaran 2 di atas 150 gram sudah bisa dilaksanakan oleh jajaran BBPBL Lampung.

“Kondisi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kemampuan dan kompetensi untuk melakukan usaha budidaya lobster. Saya tahu persis ini tidak mudah karena ada beberapa tahapan yang harus dilalui mulai dari pendederan BBL hingga pembesaran ukuran konsumsi,” kata Dirjen Tb Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe.

Tebe juga menilai bahwa ini merupakan sebuah langkah awal dari rangkaian perjalanan panjang pembudidayaan lobster di Indonesia, sehingga ia meminta jajarannya untuk terus bekerja keras dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada seluruh tahapan budidaya lobster agar kehadiran KKP dapat dirasakan oleh pembudidaya.

Terakhir Tebe menambahkan dengan upaya yang dilakukan KKP dalam ini BBPBL Lampung dapat memberikan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan khususnya pembudidaya lobster.

Sementara itu Kepala BBPBL Lampung Ujang Komarudin menjelaskan bahwa beberapa metode telah diuji untuk meningkatkan angka survival rate dalam setiap segmen, seperti menjaga kebersihan jaring serta melakukan seleksi dan grading agar dapat mengurangi tingkat kanibalisme.

Untuk menggugah semangat pembudidaya dalam melakukan usaha budidaya lobster, BBPBL Lampung telah menyalurkan 4.500 ekor benih lobster hasil pendederan tahap I kepada pelaku usaha budidaya di wilayah kerjanya.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu