(Berita Daerah-Nasional) Kegiatan olahraga bukan hanya dapat dilakukan oleh mereka yang memiliki sempurna saja, para penyandang disabilitas juga berhak melakukannya. Bakat keolahragaan yang mereka miliki bisa diaktualisasikan saat berkompetisi dan meraih prestasi yang cukup membanggakan. Yang tidak kalah penting adalah fasilitas yang diberikan supaya atlet-atlet penyandang disabilitas ini lebih dimotivasi untuk tekun berlatih dan meniti prestasinya.
Pada hari Jumat (5/1/2021), Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) yaitu perhelatan olahraga multicabang empat tahunan nasional bagi penyandang disabilitas akan dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada pukul 19.00 WIT.
Ada 12 cabang olah raga yang dilombakan pada Peparnas 2021, terdiri dari 3.609 atlet dari 33 provinsi (kecuali Sulawes Barat) dan akan diadakan di 12 venue Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Ke-12 cabang olah raga terdiri dari angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy (CP), tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.
Sebanyak 2.812 keping medali yang akan diperebutkan dalam 640 nomor perlombaan, yaitu terdiri dari 861 emas, 861 perak, dan 1.090 perunggu. Adapun juara umum Peparnas 2016 lalu adalah Provinsi Jawa Barat.
Semangat para atlet penyandang disabilitas dari seluruh penjuru negeri ini semakin terpacu walaupun Peparnas tak sepopuler dan seheboh PON dan gaungnya tidak sampai ke telinga banyak orang di negeri ini. Hal ini membuktikan bahwa mereka memang layak diperhitungkan.
Di masa-masa mendatang sumber daya atlet penyandang disabilitas di bangsa kita akan berlimpah. Dengan adanya kompetisi maka proses regenerasi akan berjalan secara alamiah dari suatu proses pembinaan dari hulu hingga hilir secara sistematis dan berkelanjutan.
Dari Peparnas ini, masyarakat Indonesia menjadi saling terbuka, saling menghargai karena setiap perbedaan akan dirangkul. Maka tidak dibutuhkan rasa iba dari orang-orang yang dikaruniai kesempurnaan bila melihat keterbatasan dan ketidaksempurnaan fisik dari para atlet penyandang disabilitas ini.