(Berita Daerah-Nasional) Akses pasien ke layanan kesehatan dapat ditingkatkan melalui layanan kesehatan digital terutama di negara kepulauan seperti Indonesia dan area perdesaan yang infrastruktur kesehatannya tidak banyak tersedia. Transformasi digital mempercepat digitalisasi layanan kesehatan, yang berlangsung selama pandemi COVID-19.
Berkaitan dengan forum bisnis Harnessing Digital Economy in India-Indonesia Health Sector Cooperation pada Rabu (3/11/2021), Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag, Didi Sumedi, menerima keterangan resmi harus terus mendorong Digitalisasi dan integrasi di sektor layanan kesehatan.
Dorongan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) kepada para Pengusaha agar peluang pada sektor layanan kesehatan digital dimanfaatkan di Indonesia dan India. Peluang tersebut mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir, selama pandemi COVID-10 seiring perubahan banyak aspek di sektor kesehatan.
Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi secara daring menggelar forum bisnis tersebut dan menjadi bagian rangkaian dari pameran dagang tahunan internasional Trade Expo Indonesia ke-36 Digital Edition (TEI-DE). Acara berlangsung secara interaktif daring dari tanggal 21 Oktober – 4 November 2021 dan
showcase berlangsung sampai tanggal 20 Desember 2021.
Pemerataan kesehatan masyarakat didukung oleh layanan kesehatan digital, selain itu risiko penularan juga dikurangi. Lebih lanjut Dirjen PEN Kemendag menjelaskan bahwa aspek kesehatan di Indonesia dan India sama-sama mengalami perubahan sehingga bisa memanfaatkan potensinya yang besar. Konsultasi kesehatan jarak jauh atau telemedicine adalah salah satunya.
Ditambahkan oleh Mochammad Rizki Safary, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI di New Delhi, sehubungan dengan kerja sama bilateral Indonesia-India di bidang kesehatan pada kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Indonesia pada Mei 2018 lalu telah ditandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU)
Kesepakatan kedua negara adalah kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan bahan farmasi aktif (active pharmaceutical ingredients) dan peralatan medis berbasis teknologi informasi. Langkah selanjutnya adalah menggelar pertemuan joint working group bulan Februari 2019 di New Delhi, India.
Melalui diskusi tersebut dharapkan dapat dibawa ke pemahaman bagaimana supaya berbagai peluang untuk kerja sama Indonesia dan India di bidang kesehatan diperdalam.