(Beritadaerah – Nasional) Walaupun angka Covid sudah menurun , Pemerintah tetap akan memastikan agar protokol kesehatan tetap berjalan sehingga tidak terjadi lonjakan kasus pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di akhir tahun ini. Hal ini ditegaskan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat pertemuan pers usai menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) tentang Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (01/11/2021) secara virtual.
Selain itu Menkes menjelaskan bahwa usaha yang dilakukan untuk mempertahankan situasi pandemi pada level yang rendah seperti saat ini sangatlah penting sebab pada tahun mendatang Indonesia akan menjadi tuan rumah beberapa ajang internasional . Seperti acara COP meeting lingkungan di Bali, acara G20 dan banyak acara lainnya.
Oleh sebab itu di tahun ini pemerintah merencanakan akan mengerjakan pilot project pelaksanaan pertemuan internasional, di antaranya adalah pertemuan di kesehatan, turnamen bulu tangkis, sampai pertemuan pertama G20.
Melalui pilot project ini akan dapat dilihat apa saja yang baik, apa saja yang perlu diperbaiki agar nanti pada saat pertemuan internasional yang aka dikerjakan tahun depan sudah jauh lebih disiapkan dan jauh lebih teruji protokol kesehatan kita,
Hal lainnya yaitu pemerintah terus memastikan pelaksanaan protokol kesehatan pada pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah. Saat ini, Data menunjukkan ada beberapa sekolah yang siswa siswinya terkena Covid, artinya ada kasus konfirmasi, tapi jumlahnya relatif sedikit. Apalagi yang kasus konfirmasi yang di atas lima persen, positivity rate by sekolah kita juga datanya sudah ada dan data itu sudah kita share dengan Kementerian Pendidikan, Nantinya akan diimplementasikan sistem sehingga setiap satuan tugas penanganan COVID-19 di sekolah dapat melihat informasi secara detail mengenai warga sekolah yang terkonfirmasi kasus COVID-19.
Kepala dinas pendidikan, kepala dinas kesehatan, juga bupati/wali kota akan diberikan akses untuk bisa melihat seluruh sekolahnya hariannya seperti apa hasil surveilansnya, demikian juga naik ke tingkat provinsi sampai tingkat nasional.
“Apabila ada lonjakan-lonjakan dini dari kasus di level kelas tertentu, dapat ditutup kelasnya saja. Bila sudah agak menyebar ke sekolah, maka akan ditutup 14 hari sekolahnya saja. Tapi yang lainnya, sekolah yang lain tetap masih bisa berjalan. Dan sesudah 14 hari sekolahnya juga bisa melakukan tatap muka lanjutan dengan perbaikan dari implementasi protokol kesehatannya, demikian penjelasan Menkes.
Dengan strategi tersebut, Menkes memiliki harapan agar pendidikan tatap muka terbatas dapat terus terlaksana dan penularan COVID-19 dapat dikendalikan.
Oleh sebab itu, walaupun pandemic tetapi semua tetap beraktivitas secara normal. Dengan demikian pendidikan tatap muka ini yang sangat penting ini , terus dapat dilakukan .