Realisasi Investasi Triwulan III-2021 Tercatat Sebesar Rp 216,7 Triliun

(Beritadaerah – Nasional) Realisasi investasi sepanjang periode Juli – September (triwulan III) tahun 2021 mencapai Rp 216,7 triliun dan realisasi investasi secara kumulatif periode Januari – September tahun 2021 yang mencapai Rp 659,4 triliun. Pencapaian tersebut disampaikan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam hal ini Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Jakarta pada hari Rabu (27/10).

Pada triwulan II tahun 2021 tercatat pertumbuhan ekonomi cukup tinggi sebesar 7,07% dengan capaian realisasi investasi Rp 223,0 triliun. Namun, realisasi investasi pada triwulan III mengalami perlambatan dibandingkan dengan triwulan II tahun 2021 sebesar 2,8%. Di sisi lain, kebijakan PPKM telah berhasil menekan penyebaran COVID-19 sampai dengan triwulan III tahun 2021 sehingga iklim investasi kembali optimis dan diharapkan pertumbuhan ekonomi di triwulan III tetap positif.

“Dengan adanya kasus peningkatan positivity rate COVID-19 pada bulan Juli sampai pertengahan Agustus, memaksa Pemerintah melakukan pembatasan kegiatan ekonomi khususnya di Pulau Jawa, mengakibatkan perlambatan kegiatan investasi. Namun, setelah penanganan yang baik oleh Pemerintah, dengan statistik penurunan kasus positif COVID-19 pada pertengahan Agustus, pergerakan ekonomi riil terus membaik, sehingga para pelaku usaha dapat melakukan percepatan konstruksi atau pembangunan proyeknya,” kata Bahlil Lahadalia dalam siaran persnya pada hari Rabu (27/10).

Pada triwulan III tahun 2021, realisasi investasi mengalami peningkatan sebesar 3,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 (Rp 209,0 triliun). Capaian realisasi investasi pada periode Januari – September ini menyumbang 73,3% terhadap target tahun 2021 sesuai dengan arahan Presiden Jokowi sebesar Rp 900,0 triliun.

Dari realisasi investasi tersebut dapat menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 912.402 orang. Apabila dilihat capaian triwulan III dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami perlambatan sebesar 2,7% dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mengalami peningkatan sebesar 10,3%. Capaian PMA di triwulan III mengalami perlambatan sebesar 11,6% jika dibandingkan dengan capaian triwulan II tahun 2021.

Berdasarkan capaian realisasi investasi tersebut, terlihat kontribusi yang cukup signifikan dari PMDN sebesar Rp 113,5 triliun atau 52,4% dari total capaian realisasi investasi dengan penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 133.972 orang. Sektor penyumbang terbesar berasal dari perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp 20,6 triliun (18,2%); sedangkan untuk lokasi proyek, realisasi investasi terbesar berada di Jawa Barat Rp 17,1 triliun (15,1%).

Dalam periode yang sama, realisasi PMA sebesar Rp 103,2 triliun atau 47,6% dari total capaian realisasi investasi dengan penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 154.715 orang. Sektor penyumbang realisasi PMA terbesar berasal dari industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp 21,5 triliun (20,9%) dan untuk lokasi proyek dengan realisasi investasi terbesar berada di Jawa Barat Rp 17,7 triliun (17,1%). PMA yang menyumbangkan realisasi terbesar berasal dari negara Singapura Rp 37,4 triliun (36,2%).

Secara kumulatif, sepanjang periode Januari – September tahun 2021, kinerja realisasi investasi Indonesia tercatat mencapai Rp 659,4 triliun (73,3%) dari target Rp 900,0 triliun. Capaian ini terdiri atas PMA sebesar Rp 331,7 triliun (50,3%) dan PMDN sebesar Rp 327,7 triliun (49,7%) dengan penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 912.402 orang yang berasal dari PMA sebanyak 447.116 orang dan PMDN sebanyak 465.286 orang.

Sektor penyumbang terbesar PMA berasal dari industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp 72,3 triliun (21,8%) dan PMDN berasal dari perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp 62,8 triliun (19,2%). Lokasi proyek dengan realisasi investasi terbesar di Jawa Barat dengan PMA Rp 61,9 triliun (18,7%) dan PMDN Rp 45,3 triliun (13,8%). Adapun negara asal investasi terbesar adalah Singapura Rp 106,2 triliun (32,0%).

Terakhir, Bahlil menyampaikan optimismenya pada akhir tahun 2021, ekonomi dan investasi akan rebound, serta target yang dibebankan Presiden Jokowi kepada Kementerian Investasi/BKPM sebesar Rp 900 triliun dapat dicapai.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu