(Berita Daerah-Jawa) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati pada hari Senin (25/10/2021), mengadakan Talkshow di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Lumajang Jawa Timur,
Menurut Yuli Haris kira-kira lebih dari 40 persen sampah di TPA Lempeni berasal dari sampah makanan. Di Kabupaten Lumajang, sampah makanan adalah penyumbang sampah paling banyak. Bagi lingkungan ini tidak baik karena lebih dari 40% didominasi oleh ‘food waste’ tidak baik bagi bumi karena mengandung metana dan karbohidrat.
Sampah makanan yang dibuang akan menumpuk dan tertimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ketika makanan mulai rusak dan mengalami degradasi maka akan dihasilkan gas metana ke lingkungan. Salah satu penyumbang gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global adalah gas metana.
Yuli Haris menjelaskan karena pemanasan suhu, metana dan karbohidrat dibawa ke atmosfer dan lapisan ozon dirusak, salah satunya disebabkan oleh sampah-sampah makanan.
Oleh sebab itu Yuli Haris sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, menyampaikan harapannya supaya sampah makanan (food waste) ditekan, dengan melakukan konsep 3R, Reduce, Reuse, Recycle, sehingga gaya hidup masyarakat pun berubah.
Dengan kebiasaan menghabiskan makanan maka sampah-sampah organik ditekan dan bisa mengolahnya di lingkungan masing-masing. Sampah makanan ini diolah menjadi suatu keuntungan, contohnya budidaya mengembangbiakkan magot atau belatung baik, mempunyai manfaat ekonomi.