(Berita Daerah-Balnustra) Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2021 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dipimpin oleh Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin yang didampingi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur NTT, Minggu (17/10/2021).
Turut hadir dalam rakor tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan para Bupati di NTT.
Rakor dengan sasaran untuk konvergensi dan integrasi program percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem di NTT. Prioritas di 5 kabupaten, yaitu Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Tengah.
Pemilihan 5 kabupaten dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem di NTT pada 2021, dengan kriteria persentase tingkat kemiskinan ekstrem dan kombinasi jumlah masyarakat miskin ekstrem.
Wapres Maaruf Amin menyampaikan ke Gubernur dan seluruh Bupati wilayah prioritas 2021 di Nusa Tenggara Timur dipastikan bekerja keras agar seluruh rumah tangga miskin ekstrem mendapatkan program pengurangan beban pengeluaran dan program pemberdayaan.
Perencanaan dan penganggaran program pengurangan kemiskinan ekstrem akan diperkuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah oleh Gubernur dan para Bupati wi.ayah masing-masing. Kemudian ditegaskan oleh Wapres bahwa anggaran bukan masalah utama dalam upaya menanggulangi kemiskinan ekstrem, karena anggaran kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah sudah mencukupi,
Menaker Ida Fauziyah menyampaikan berbagai upaya menurunkan kemiskinan ekstrem di NTT terus dilakukan Kementerian Ketenagakerjaan. Ada 2 program percepatan mengurangi kemiskinan ekstrem di NTT yang dilakukan, yaitu program perluasan kesempatan kerja dan pelatihan vokasi di Balai Latihan Kerja (BLK).