Inovasi Hadirkan Industri Perikanan Berkelanjutan

(Beritadaerah- Jakarta) Ditegaskan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono pentingnya inovasi dalam menghadirkan industri perikanan Indonesia yang maju dan berkelanjutan. Karena itu dilibatkan sejumlah pihak termasuk perguruan tinggi, berkolaborasi dalam menghadirkan inovasi, baik di bidang perikanan tangkap, pengolahan maupun budidaya perikanan.

 

Diharapkan dukungan dari kampus, karena ini merupakan sumber ilmunya. Sehingga  inovasi  berkembang,  industrinya juga hidup dan di regulasi dengan baik. Enerjik  anak-anak muda sangat luar biasa. Kalau ini didorong inovasi, industri (perikanan) dapat tumbuh dengan baik, demikian dikatakan Menteri (KP) Trenggono saat menghadiri penutupan Dies Natalies ke-58 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University di Bogor, pada Senin (18/10/2021).

 

Inovasi akan membuat produk perikanan yang dihasilkan oleh pelaku usaha perikanan memiliki daya saing tinggi di pasar, dan juga akan mendorong peningkatan produktivitas produk perikanan yang dihasilkan.

 

Sekarang ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang mengejar produktivitas perikanan budidaya khususnya untuk komoditas berorientasi ekspor, meliputi udang, lobster, kepiting dan rumput laut.

 

Diharapkan Menteri KP Trenggono perguruan tinggi dapat mengambil peran dengan melahirkan berbagai inovasi, misalnya di bidang teknologi budidaya dan pakan. Inovasi yang dilahirkan bisa bersaing dengan lainnya, jangan bagaikan kodok dalam tempurung. sehingga inovasi tidak akan berhenti

 

Lanjut dikatakan Menteri KP Trenggono Sebagai lembaga yang bertanggung jawab mengelola sektor kelautan dan perikanan di Indonesia, KKP tak henti melakukan inovasi.  Inovasi yang dimaksud adalah dengan melahirkan kebijakan penangkapan terukur yang rencananya mulai berlaku pada awal 2022.

 

Melalui kebijakan penangkapan yang terukur menjadi jalan terwujudnya pengelolaan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia yang berkesinambungan tanpa melewati kepentingan ekonomi nasional dan daerah. KKP akan mengatur area penangkapan sesuai zona, alat tangkap yang digunakan, hingga tempat ikan hasil tangkapan didaratkan.

 

Akan terbagi dalam tiga kategori zona penangkapan, yakni zona industri, zona nelayan lokal dan zona spawning & nursery ground. Selanjutnya jumlah sumber daya perikanan yang ditangkap ditentukan dengan sistem kuota untuk industri, nelayan lokal, dan penghobi.

 

Dasar data yang dipakai dalam menetapkan kuota  tidak sendiri, tetapi bekerja sama dengan Komnas Kajiskan sebagai lembaga independent

 

Tujuan utama kebijakan penangkapan terukur adalah untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi, peningkatan penerimaan negara bukan pajak, penambahan penyerapan tenaga kerja, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.

 

Selain itu juga untuk mempermudah fish traceability yang akan memanfaatkan
teknologi sistem kontrol yang modern. Sehingga daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global  akan meningkat.