(Beritadaerah – Lombok) Saat Pandemi seperti sekarang, maka Pemerintah mengadakan program Kartu Prakerja yang adalah program semi bansos, dengan tujuan membantu masyarakat agar dapat meningkatkan skillnya dan membantu kehidupannya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kesempatan ini bertemu dengan para penerima Kartu Prakerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut Menko Airlangga, Kartu Prakerja ini sangat berguna bagi masyarakat yang terdampak negatif dalam masa pandemi saat ini, misalnya mereka yang terkena PHK atau pengusaha UMKM yang omzet-nya menurun dampak peraturan PPKM. Selain mereka mendapatkan tambahan skill dari pelatihan, insentif Kartu Prakerja juga dapat berguna sebagai tambahan modal.
Selama 2021 (batch 12-21), penerima Kartu Prakerja berjumlah 5.910.462 orang. Sejumlah 5.561.504 orang telah menyelesaikan pelatihan, selanjutnya 91% atau 5.397.784 orang telah menerima insentif. Total insentif yang telah diberikan pada tahun 2021 hingga batch 21 adalah Rp9,52 triliun. Sejak awal Kartu Prakerja dibuka hingga 12 Oktober 2021 jumlah semuanya adalah sekitar 75 juta orang dan total penerima sekitar 11 juta orang, dari 34 Provinsi dan 514 Kab/Kota di seluruh Indonesia.
Provinsi NTB jumlah pendaftar sebanyak 725.311 orang dengan total penerima sejumlah 233.230 orang. Kemudian, untuk Kabupaten Lombok Tengah tercatat sebanyak 201.796 pendaftar, dan yang diterima sejumlah 71.553 orang, dan di Kota Mataram jumlah pendaftar sebanyak 85.970 orang, dan yang diterima sejumlah 29.416 orang.
Dari semua propinsi di Indonesia, Provinsi NTB adalah Provinsi ke-17 dengan jumlah penerima Kartu Prakerja terbanyak se-Indonesia, serta Penerima terbanyak ke-2 adalah propinsi di Kawasan Timur Indonesia. Sementara untuk tingkat Kabupaten, Kabupaten Lombok Tengah adalah Kabupaten/Kota dengan jumlah teratas sebagai penerima Kartu Prakerja terbanyak di Provinsi NTB. Dan, Kota Mataram adalah Kabupaten/Kota ke-4 dengan jumlah penerima terbanyak Kartu Prakerja di Provinsi NTB.
Menko Airlangga menjelaskan bahwa beliau mengarahkan kepada Gubernur NTB untuk mulai siapkan pendaftaran, sehingga mereka daoat masuk dalam white-list. Pemerintah sedang menyiapkan kuota per tahun dan diperbanyak untuk wilayah Timur Indonesia,
Menko Airlangga pada acara yang diadakan di Siwa Cliffs, Kabupaten Lombok Tengah tersebut, berwawancara untuk seputar perkembangan mereka sesudah menjadi alumni Kartu Prakerja, dengan kehadiran Alumni berjumlah 22 orang alumni, yang 8 orang di antaranya merupakan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akhirnya mendapatkan Kartu Prakerja.
Salah satu dari alumni tersebut adalah Anggi Sihanjaya yang berusia 31 tahun , tergabung dengan Kartu Prakerja di Gelombang 8 setelah mendapat informasi tentang program Kartu Prakerja dari temannya. Anggi bekerja sebagai kru pramusaji di kapal pesiar asing sebelumnya. Namun, saat pandemi, dia dirumahkan dan pulang ke Indonesia.
Dalam program Kartu Prakerja ini, Anggi mengambil kelas bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuannya berbahasa. Juga mengambil pelatihan social media marketing untuk lebih mengerti tentang tren pemasaran saat ini.
Akhirnya Anggi berhasil bekerja sebagai tenaga marketing di sebuah perusahaan properti. Ilmu yang dipelajarinya sangat berguna karena itu ia dapat memasarkan produknya melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook. Harapannya ia ingin memiliki usaha sendiri dalam bisnis properti yang menurutnya saat ini dapat menguntungkan di pulau Lombok.
Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa hasil interviewnya dengan para alumni mengenai pengalaman mereka sebagai penerima Kartu Prakerja, bagi mereka fasilitas ini sangat berguna untuk pribadi dan usahanya. Dan kabar baiknya menurut Menko, Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan tahun depan dengan anggaran sebesar Rp11 triliun.