(Beritadaerah – Nasional) KTMT yang adalah anak usaha patungan Pelindo 1, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, telah memperlihatkan pertumbuhan yang positif , dengan dikelola oleh PT. Prima Multi Terminal (PMT).
PMT adalah perusahaan yang mengoperasikan terminal di Pelabuhan Kuala Tanjung yang posisinya sangat strategis karena langsung di depan Selat Malaka yang adalah jalur yang sangat strategis juga karena menjadi jalur pelayaran utama yang dilewati sekitar 120.000 kapal. Terminal ini adalah salah satu jalur lalu lintas pelayaran tersibuk di dunia.
Direktur Utama Pelindo 1, Prasetyo menyatakan bahwa perkembangan bisnis PMT yang semakin berkembang memberikan kebanggaan , dengan harapan PMT sanggup mengambil tantangan yang tak mudah, sehingga memperkuat PMT, untuk mewujudkan visi perusahaan. Selanjutnya, PMT harus lebih agile dan dapat membuat value creation agar dapat bersaing dalam jaringan logistik global.
Bersamaan dengan perayaan HUT ke-7 PMT, Pelindo 1 mengadakan rebranding konsep Kuala Tanjung yang terdiri dari kawasan industry dan kawasan pelabuhan yang telah diinformasikan kepada masyarakat pada akhir tahun 2020 sebagai Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (Kuala Tanjung PIE) dengan membawa tagline Indonesia’s Logistic and Supply Chain Hub.
Untuk menarik peminat jaringan logistik global supaya mereka berinvestasi di Kuala Tanjung, maka dipilih kata PIE. PIE seumpama sebuah kue yang lezat untuk dimakan bagi para investor. Sudah tidak diragukan lagi bahwa Kuala Tanjung menjadi wilayah yang potensi untuk para investor. Pada waktu yang sama juga dilaksanakan launching logo Kuala Tanjung PIE yang mempunyai arti terus bergerak maju dalam mengembangkan logistic and supply chain business.
Pertumbuhan yang positif juga terus ditunjukkan melalui unjuk kerja pelabuhan di KTMT. Hal ini terbukti dengan Arus kunjungan kapal yang dilayani sampai dengan Agustus 2021 sebanyak 248 call, naik 32 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 yang sebanyak 169 call. Sedangkan arus peti kemas sampai dengan Agustus 2021 meningkat sebesar 31,5 persen dari 31.956 TEUs (twenty-foot equivalent unit) selama kurun waktu sampai dengan Agustus 2020 menjadi 42.023 TEUs selama kurun waktu sampai dengan Agustus 2021,
Seiring dengan pertumbuhan bongkar muat, maka meningkat juga curah cair. Sampai dengan Agustus 2021 tercatat throughput curah cair mencapai 485.378 ton, bertambah signifikan sebanyak dua kali lipat dari hasil pada periode yang sama tahun 2020 yang sebesar 242.491 ton.
Pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya ditunjukkan oleh PMT yang didirikan pada 2014, Keluarga besar PMT mengucapkan terima kasih kepada semua mitra bisnis yang sudah memberikan kepercayaannya dalam kegiatan bongkar muat peti kemas, curah cair, dan general cargo serta memohon support dari seluruh stakeholders untuk bisa terus menjalin Kerjasama dengan PMT dalam menjalankan proses bisnisnya. PMT akan terus bekerja keras memperbaiki kualitas layanan PMT dalam memberikan performa terbaik kepada stakeholders , dengan demikian mampu meningkatkan perekonomian daerah maupun nasional, demikian pernyataan dari Direktur Utama PMT, Rudi Susanto.