(Beritadaerah – Jakarta) Informasi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahwa sampai dengan tangal 11 September 2021 ada 2,5 juta warga pemilik kartu penduduk (KTP) Jakarta yang belum mendapat vaksinasi COVID-19, sedangkan 10,3 juta sudah mendapat vaksinasi,
Menurut keterangan Pemda DKI, warganya yang belum mendapat vaksinasi COVID-19 sebagian ada yang pindah domisili dan tidak mencabut KTP-nya. Sebagian besarnya karena banyak warga yang tidak mau divaksin. Bagi warga DKI yang tidak mau divaksin ini, langkah yang akan diambil oleh Gubernur DKI Anies adalah berupaya melakukan pendekatan persuasif kepada warga DKI supaya vaksinasi di Jakarta selesai dalam waktu dekat.
Dengan mengungkap fakta apa pentingnya vaksin buat kita? Sesuai dengan riset terbaru yang dilakukan Studi Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat yang dirilis Jumat (10/11/2021), mengungkapkan bahwa orang yang tidak divaksinasi COVID-19 punya peluang 11 kali lebih besar meninggal dan 10 kali lebih rentan dirawat di rumah sakit.
Hal tersebut juga pernah diungkap oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, berdasarkan data laporan terbaru terbaru hingga 5 September 2021, manfaat vaksinasi COVID-19 adalah membuat risiko kematian pada pasien COVID-19 yang belum melakukan vaksinasi mencapai 94 persen. Hingga tanggal 5 September 2021, tercatat ada 135.861 pasien COVID-19 yang meninggal dunia di Indonesia. Dari jumlah itu 94 persen di antaranya belum mendapat vaksinasi COVID-19.
Menurut keterangan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, “Apa pentingnya Vaksin COVID-19 ? Pertama, untuk mencegah penularan, yang kedua melindungi kita dari risiko sakit parah, bahkan kematian akibat infeksi COVID-19.”
Sedangkan menurut CDC, berapa efektif nya vaksin COVID-19 bagi pasien berusia lanjut ? Sesuai dengan data yang dikumpulkan dari dari ratusan rumah sakit dan klinik perawatan darurat di Amerika Serikat, efektivitas vaksin terhadap orang berusia 75 tahun dan lebih tua lebih rendah dibanding pasien yang lebih muda. Perlindungan vaksin pada mereka yang berusia 75 tahun ke atas sebesar 76 persen, sedangkan pada orang dewasa dengan usia lainnya, perlindungan vaksin masih berkisar 89 persen.
Evaluasi yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI membuktikan, vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi COVID-19, serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.
Evaluasi tersebut didapat setelah mereka melakukan penelitian sepanjang periode di bulan Januari hingga Juni 2021, terhadap 71.455 tenaga kesehatan (nakes) di DKI Jakarta. Nakes yang diteliti meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi dan tenaga umum lainnya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI mengevaluasi kasus konfirmasi positif COVID-19, perawatan dan kematian akibat COVID-19 pada 3 kelompok tenaga kesehatan. Pertama adalah kelompok nakes yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Kedua adalah kelompok nakes yang mendapatkan vaksinasi lengkap (dua dosis), serta kelompok ketiga adalah nakes yang belum mendapatkan vaksin COVID-19 sama sekali.
Hasilnya? Kelompok nakes yang belum divaksin atau belum mendapatkan vaksin COVID-19 sama sekali, sangat berisiko terinfeksi dengan kondisi yang cukup parah. Dengan vaksinasi, risiko meninggal pada pasien COVID-19 juga semakin rendah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan King College London Inggris menunjukkan, vaksinasi COVID-19 lengkap juga memperkecil risiko long COVID. Berdasarkan penelitian ini, dua dosis vaksin COVID-19 juga akan mengurangi gejala kesehatan yang timbul hingga 50 persen apabila mengalami reinfeksi.
Selain itu, vaksinasi COVID-juga bertujuan untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan virus corona.
Shoula E/Journalist/BD
Editor: Handi Fu