Belanda Mengirimkan Vaksin AstraZeneca Sebanyak 207 Ribu Dosis ke Indonesia

(Beritadaerah – Nasional) Indonesia kembali mendapat bantuan kiriman vaksin merek AstraZeneca sebanyak 207.000 dosis dari pemerintah Belanda. Bantuan tersebut tiba di Indonesia pada hari Sabtu (4/9) di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Vaksin tersebut diangkut menggunakan maskapai Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ 956, dan tiba sekitar di Indonesia pukul 10.10 WIB. Vaksin tahap 49 ini diperoleh melalui skema kerja sama bilateral Pemerintah Indonesia dengan Belanda yang akan memberikan dukungan tiga juta dosis vaksin melalui mekanisme dose sharing.

Pengiriman akan dilakukan secara bertahap. Pada pengiriman pertama, sebanyak 450.000 dosis vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Belanda telah tiba di Indonesia pada 19 Agustus lalu. Pemerintah Indonesia akan terus bekerja sama untuk memastikan keamanan pasokan vaksin bagi Indonesia, dari semua jalur dengan segala mekanisme yang tersedia. Kedatangan vaksin ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah Indonesia berusaha keras menyiapkan vaksin COVID-19 untuk kebutuhan program vaksinasi nasional.

Pemerintah juga terus menggenjot cakupan vaksinasi nasional untuk mempercepat tercapainya herd immunity atau kekebalan kelompok. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga Sabtu (4/9), dari 208,2 juta sasaran, ada sekitar 66.737.304 orang lebih telah mendapatkan suntikan vaksinasi pertama. Sedangkan untuk vaksinasi kedua berjumlah 38.207.984 orang. Sedangkan dosis booster ketiga bagi tenaga kesehatan sebanyak 712.471 orang. Seluruh lapisan masyarakat pun diharapkan bisa ikut mendukung program vaksinasi, agar Indonesia bisa keluar dari pandemi COVID-19.

Selain dari Belanda, Indonesia juga mendapatkan bantuan vaksin dari negara Amerika Serikat, Japan, Australia dan negara lain. Pemerintah juga terus mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam penanganan pandemi COVID-19 dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi ini dapat membantu masyarakat dalam proses pelacakan dan antisipasi penyebaran COVID-19.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu