Bantu Penderita COVID-19, Pemprov Jabar Luncurkan Oksigen untuk Masyarakat

(Beritadaerah – Bandung) Kebutuhan akan oksigen bagi penderita COVID-19 sangat penting, bahkan stok oksigen dibeberapa tempat pengisian mengalami kekosongan akibat lonjakan permintaan. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan Oksigen untuk Masyarakat (Omat) yang merupakan fitur baru Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat. (Pikobar) secara online.

Saat acara Tepas (Temu Pimpinan untuk Aspirasi Masyarakat) dengan tema Oksigen untuk Masyarakat (Omat), di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/8), Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, sampaikan melalui Omat masyarakat bisa dengan simpel dan cepat mendapatkan oksigen ketika membutuhkan, meminjamkan atau mendonasikan untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Urusan antar – jemput gratis ditanggung Pemprov Jawa Barat (Jabar). Omat penting dihadirkan untuk menghadapi situasi krisis oksigen di masa mendatang.

Ditambahkan oleh Setiawan, saat ini tren kasus COVID-19 di Jabar sudah relatif menurun tapi masih ada sekitar 52.000 kasus aktif. Dari kasus aktif itu 4.493 orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit, 3.800 isolasi di pusat isolasi desa/kelurahan, 578 tinggal di pusat isolasi provinsi, dan 43.000 sedang isolasi di rumah.

“Posko oksigen masih ada untuk bersiap apabila masyarakat membutuhkan,” kata Setiawan yang dikutip laman Jabarprov, Sabtu (21/8).

Selain dari masyarakat, sumber oksigen Jabar juga berasal dari donasi berbagai stakeholders. Saat ini sudah terkumpul 388 ton oksigen per hari sehingga stok untuk kebutuhan rumah sakit sudah surplus. Tapi masih banyak yang isoman di rumah sehingga lahirlah fitur Omat.

Atas dukungan para stakeholders, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengapresiasi dengan simbolis memberikan sertifikat kepada donatur yang menyumbangkan oksigen. Mereka yakni BI Jawa Barat, Kadin Jabar, Bursa Efek Indonesia Jabar, Forum BUMD Jabar, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, PT Amerta Indah Otsuka, PT Star Energy, dan PT Siam Cement Group.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan saat ini Jabar sudah surplus oksigen 174 ton per hari karena salah satunya juga kasus sudah turun. Namun kebutuhan oksigen tetap dibutuhkan mengantisipasi situasi darurat. Sehingga Omat merupakan fitur yang bisa memberikan efek jangka panjang.

Data dari Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar kasus aktif saat ini berada di angka 52 ribu. Sedangkan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 terus meningkat yakni 90,28 persen. Sedangkan angka kematian sebesar 1,78 persen. Angka Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan di Jabar saat ini sebesar 26,60 persen. Angka tersebut menjadi yang terendah sejak PPKM diterapkan.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu