(Beritadaerah – Cilacap) Penerapan teknologi dan digitalisasi di sektor perikanan menjadi perhatian dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), salah satunya dapat diterapkan pada pelabuhan yang merupakan bagian penting dalam mendorong peningkatan produktivitas sektor perikanan di Indonesia. Inovasi yang dapat dilakukan pada pelabuhan seperti timbangan online. Hal ini sudah diterapkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, Jawa Tengah.
Terkait dengan hal tersebut, dalam kunjungan kerja di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah pada Senin (3/5), Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pun mendukung penuh penerapan teknologi untuk menunjang peningkatan layanan di pelabuhan.
“Adopsi teknologi itu penting, digitalisasi itu perlu, itu bisa mendukung upaya pengumpulan data perikanan dengan cepat, lebih tertata rapi, terpantau dan akurat,” kata Menteri Trenggono yang dikutip laman KKP, Selasa (4/5).
Berdasarkan informasi, manajemen transformasi digital dalam pengelolaan pelabuhan perikanan yang telah diterapkan di PPS Cilacap, salah satunya melalui penggunaan timbangan daring (online). Penggunaan timbangan online ini sebagai upaya KKP, melalui Pusat Data Statistik dan Informasi atau Pusdatin untuk mewujudkan manajemen transformasi digital secara nasional dan mendukung peningkatan pelayanan publik yang transparan, khususnya pengelolaan sumber daya perikanan subsektor perikanan tangkap.
Pengelolaan pelabuhan berbasis digital yang terintegrasi ini meliputi proses penimbangan, pencatatan hingga pada pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Timbangan online di PPS Cilacap digunakan sejak tahun 2020, dan berfungsi untuk menimbang berat ikan yang didaratkan di pelabuhan dan menyimpan data hasil penimbangan ikan yang selanjutnya bisa terhubung dengan pusat data di KKP yang disebut Satu Data KKP, yang dikelola oleh Pusdatin.
Data itu terdiri dari nama kapal, pemilik kapal, GT kapal, alat tangkap yang digunakan, serta jumlah nelayan. Pada tahun 2020, jumlah kapal perikanan di PPS Cilacap sebanyak 871 kapal, sedangkan jumlah nelayan sebanyak 7.871 nelayan dengan penggunaan alat tangkap dominan adalah long line (48%) dan gill net (38%), serta volume produksi perikanan tercatat sebanyak 19.241,54 ton dengan didominasi oleh ikan cakalang.
Sebagai informasi, PPS Cilacap merupakan salah satu dari 6 pelabuhan perikanan klasifikasi samudera yang berada di lingkar luar wilayah Indonesia (Outer Ring Fishing Port) dan merupakan kawasan strategis karena posisinya berada di tengah Pulau Jawa dengan jarak kurang lebih 435 km dari Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan, ekonomi dan jasa. Untuk potensi sumber daya ikan di Cilacap terdapat komoditas yang melimpah diantaranya ikan tuna, cakalang, layur dan udang. Ikan-ikan tersebut semuanya diekspor.
Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fua