(Beritadaerah – Bali) Saat peluncuran nama dan logo baru (Rebranding) Unit Hotel PT. Hotel Indonesia Natour (HIN) di Merusaka Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memberikan apresiasi langkah yang dilakukan HIN sebagai upaya mempromosikan kearifan lokal dan keunikan yang ada di setiap daerah di Indonesia.
Ketiga unit hotel yang memiliki tampilan baru itu diantaranya Inaya Putri Bali (hotel bintang 5) menjadi Merusaka Nusa Dua, Grand Inna Padang (hotel bintang 4) menjadi Truntum Padang dan Inna Parapat (hotel bintang 3) menjadi Khas Parapat.
Saat ini Kementerian BUMN telah membentuk holding BUMN hotel dalam dua program pengelolaan dan pengembangan holding hotel BUMN ke depan yakni holding ownership yang dilaksanakan anak usaha PT Wijaya Karya (Persero), PT Wijaya Karya Realty, dan holding operatorship untuk HIN yang kemudian diserahkan kepada Hotel Indonesia Group (HIG) selaku anak perusahaan.
“Memang ini saat yang tepat untuk kita melakukan pembenahan, karena di tengah pandemi ini kita memiliki waktu untuk berpikir kembali. Ini bagian dari inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, temen-temen BUMN juga sepakat jika sektor parekraf menjadi lokomotif keluar dari pandemi ini. Terlebih dengan rebranding 3 hotel yang memiliki unsur kearifan lokal kami harapkan akan tercipta peluang dan lapangan kerja baru.” ujar Menparekraf dalam siaran persnya kepada Beritadaerah.co.id, Jumat (9/4).
Menparekraf juga jelaskan jika kepemilikan dan pengelolaan hotel memang harus dipisahkan seperti yang dilakukan holding hotel BUMN guna mempermudah kinerja. Kemudian dengan program rebranding ini maka diharapkan akan lebih meningkatkan nilai hotel milik BUMN dan membangun citra positif kepada tamu. Tentunya ini harus diiringi dengan inovasi baru yang disesuaikan dengan kondisi saat ini, baik dalam pelayanan, produk, maupun SDM.
Sementara itu, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pihaknya meluncurkan 3 brand dari program rebranding hotel sebelumnya yang nantinya akan secara bertahap dimasukan kedalam holding hotel BUMN. Kemudian secara bertahap pada 2021 akan ada 29 hotel di bawah BUMN yang akan melakukan rebranding.
Sedangkan Direktur Utama HIN Iswandi Said menambahkan, pihaknya bertekad mampu mengelola secara profesional jaringan hotel BUMN dengan berstandar internasional di tengah adaptasi normal baru, sekaligus mengusung kearifan lokal atau keramahtamahan Indonesia.
Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu