(Beritadaerah – Cilegon) Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan peninjauan langsung terkait proyek Hot Strip Mill #2 (HSM 2) Krakatau Steel di Cilegon, Banten, pada hari Kamis (25/3).
Menperin memberikan apresiasi kepada PT Krakatau Steel (PTKS) dengan perluasan fasilitas produksinya yang berkontribusi terhadap program substitusi impor yang dicanangkan pemerintah. Selain itu juga, Krakatau Steel merupakan perusahaan kebanggaan Indonesia yang telah melakukan banyak perubahan dan kemajuan.
Saat ini, Kementerian Perindustrian mendorong industri baja di dalam negeri untuk meningkatkan daya saing dan produktivitasnya, sehingga mampu berkontribusi dalam program substitusi impor sebesar 35 persen pada 2022.
Pada tahun 2021, sektor industri logam dasar diperkirakan tumbuh 3,54%. Hal ini menunjukkan industri baja merupakan industri high resilience yang mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19 dan siap untuk kembali meningkatkan kemampuan dan performanya di tahun ini.
“Transformasi Krakatau Steel berjalan dengan baik, terutama karena sekarang sudah menjadi perusahaan publik. Apalagi dengan dioperasikannya pabrik HSM 2, HRC PTKS menjadi 3,9 juta ton/tahun,” kata Menperin yang dikutip laman Kemenperin, Jumat (26/3).
Menperin menyebutkan, hasil kunjungan tersebut akan disampaikan kepada Presiden agar beliau bisa langsung hadir untuk memastikan perluasan fasilitas HSM 2 tersebut. Rencananya investasi sebesar USD 521 juta ini akan diresmikan oleh Presiden RI pada minggu ketiga April mendatang.
Dijelaskan oleh Menperin, nantinya kapasitas produksi di tahap pertama sebesar 1,5 juta ton Hot Rolled Coil (HRC) per tahun. Untuk tahap selanjutnya ditargetkan meningkat menjadi 4 juta ton HRC/tahun. Produk HRC tersebut diharapkan dapat mengisi pasar baja nasional, terutama untuk supply chain otomotif dan pengembangan infrastruktur yang semakin didorong agar meningkat.
Menperin meyakini, kinerja yang ditunjukkan Krakatau Steel saat ini dapat menjaga kepercayaan publik dan investor terhadap perusahaan baja kebanggaan Indonesia tersebut.
Sementara itu Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyampaikan, produk utama dari HSM 2 ini adalah produk baja HRC yang didedikasikan untuk memenuhi pasar otomotif dengan spesifikasi kualitas yang tinggi. Dengan dioperasikannya pabrik HSM 2, kapasitas produksi HRC Krakatau Steel bertambah 1,5 juta ton per tahun.
Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu