(Photo: Adelady/BD)

Keindahan Mata Air Uluna Do’ong

(Beritadaerah – Wisata Nusantara) Kekayaan dan keindahan alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sangatlah banyak dan menawan. Sehingga tak heran membuat wisatawan mancanegara datang berkunjung ke Indonesia untuk merasakan indahnya alam di bangsa ini. Salah satu keindahan alam di Indonesia yang belum terlalu dikenal banyak orang adalah mata air Uluna yang mempunyai tempat di dataran tinggi sekitar kurang lebih 670 meter di atas permukaan laut dan terletak di Lingkungan II, Koya, Kecamatan Tondano Selatan, Provinsi Sulawesi Utara.

(Photo: Adelady/BD)

Mendengar nama Uluna pastilah tidak asing bagi masyarakat sekitar Kecamatan Tondano Selatan. Airnya yang jernih dan bersih membuat banyak orang datang ke Uluna untuk berenang. Lurah Koya Herke Mokolensang mengatakan bahwa “Uluna artinya sumber, hulu, awal, utama. Sebenarnya Uluna dahulu disebut “uluna do’ong”. Jadi, berarti Hulu yang besar atau dalam. Namun, dikarenakan perkembangan zaman masyarakat menyingkatnya dengan kata “Uluna”. Mata air ini sangat jernih, sejuk, bahkan jika diobok-obokpun tidak akan menjadi keruh sebab tanah didasarnya lempung bukan lumpur”.

(Photo: Adelady/BD)

Mata air Uluna mempunyai kedalaman sekitar 3 meter, sehingga bisa dijadikan juga sebagai salah satu destinasi  freshwater spot diving menarik yang ada di Minahasa, Sulawesi Utara.  Mata air ini juga memiliki beberapa tumbuhan air, bahkan ada biota khas dari Danau Tondano diantaranya ada payangka, mujair, crayfish (lobster air tawar), dan lainnya. Hal ini membuat pehobi photography underwater datang karena spot divingnya yang menarik dan luar biasa.

(Photo: Adelady/BD)

Adapun rencana yang dilakukan oleh pemerintah setempat untuk meningkatkan wisata air ini, Lurah Koya Herke Mokolensang menyatakan bahwa awalnya mata air ini memang akan dijadikan spot wisata diving dan lain-lain. Namun, terkendala dengan adanya tarik menarik dengan BUMD PDAM yang menjadikan mata air ini sebagai main source. Makanya ada instalasi listrik yang melintasi kawasan dan terkesan tidak tertata, juga ada pagar besi yang merusak keindahan dan eksotisnya karya alam itu. Sudah diinfokan ke Pemkab untuk diperhatikan. Idealnya, hingga kini belum ada tindakan konkrit untuk tujuan ke spot wisata yang diharapkan.

Pemerintah setempat tetap berencana meningkatkan Uluna ini menjadi wisata air yang layak dikunjungi oleh para wisatawan. Untuk menata kawasan ini perlu dukungan finansial yang mumpuni, karena selain mengatur performanya kembali orisinil harus diperhatikan pula infrastruktur penunjang seperti rest room, lahan parkir, dan lain-lain. Sementara tanah di seputaran lokasi tersebut masih milik masyarakat pribadi yang dijadikan telaga untuk budidaya kangkung. Sejauh ini, sudah ada beberapa investor swasta yang didatangkan oleh Lurah setempat ke lokasi tersebut. Namun, terkendala pandemi covid-19 sehingga terhenti. Adapun himbauan dari pemerintah setempat kepada seluruh masyarakat sekitar dan pengunjung untuk jangan membuang sampah sembarangan. Pastinya pemerintah setempat sangat besar keinginannya untuk meningkatan wisata air Uluna Do’ong.

Wisata air ini sangat layak dijadikan sebagai salah satu andalan pariwisata alam yang harus dikunjungi di Minahasa, Sulawesi Utara.

Adelady Thomas/Journalist/BD
Editor: Endah Caratri