(Beritadaerah – Wisata Nusantara) Nama Tebing Koja mencuat melalui media sosial di mid tahun 2017. Penampakan di foto-foto yang beredar memang cukup spektakuler. Bagaimana tidak susunan batu-batu tebingnya membuat sensasi tersendiri. Kita seperti berada di kota berbatu di Timur Tengah.
Tebing-tebing kapur yang menjulang sangat mempesona berada dalam lahan seluas 2 hektar. Ada area tebing tertinggi dimana kita harus sedikit mengerahkan keahlian memanjat tebing. Dari sini kita dapat menyaksikan pemandangan seluruh tebing kapur, sawah, dan kolam berwarna hijau pekat yang bisa diarungi dengan menggunakan sampan kecil. Ada juga area yang dikelilingi tebing batu berbentuk lingkaran di mana untuk memasuki area itu melewati celah sempit. Sudah seperti berada di Mesir atau kota-kota kuno yang ada di film dokumenter arkeologi.
Bagi penggemar foto selfi yang suka memposting ke instagram bisa mengunjungi Tebing Koja ketika matahari terbit dan terbenam. Dijamin foto yang dihasilkan terlihat lebih dramatis, karena cahaya kemerahan matahari akan membuat foto yang dihasilkan menjadi semakin hidup .
Tebing Koja dikenal juga dengan nama Kandang Godzila. Sesuai dengan informasi dari pemilik tanah nama Kandang Godzila dipopulerkan oleh pengunjung yang datang, karena salah satu tebing batuan kapur terlihat seperti Godzila (Kadal raksasa dari film animasi).
Sejarah terbentuknya wisata Tebing Koja bukan terbentuk secara alami. Menurut cerita pemilik lokasi, di daerah tebing Koja saat ini tidak ada tebing sama sekali. Yang ada hanyalah tanah kapur yang datar. Namun selama 6 tahun dilakukan penambangan pasir manual dengan menggunakan cangkul. Semakin di gali semakin tergerus hingga sedalam 5-10 meter. Sehingga beberapa bagian yang keras masih tersisa dan tidak tergali. Jadi bagian yang tersisa akhirnya menjadi tebing batu-tebing batu dengan bentuk yang tidak beraturan dan akhirnya menghasilkan susunan bebatuan yang cantik alami.
Bagi yang berminat untuk merasakan sensasi berfoto di Tebing koja beralamat di di desa Cireundeu, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Indiah Dwi/Journalist/BD
Editor: Endah Caratri