(Photo: Kemenkeu)

Pemerintah Siapkan Program Bansos Produktif Bagi UMKM

(Beritadaerah – Nasional) Pemerintah sudah siapkan program tambahan, yaitu bantuan sosial (bansos) produktif bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hingga saat ini, berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah dilakukan pemerintah seperti subsidi bunga, insentif pajak, dan kredit modal kerja baru terserap 26,4%.

“Saat ini kita juga sedang menyiapkan berbagai program tambahan karena penyerapan dari beberapa (program untuk UMKM) ini masih perlu untuk ditingkatkan, seperti pemberian apa yang disebut bansos produktif,” disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada acara Webinar Gotong Royong #JagaUMKM Indonesia: Stimulus Pemerintah Untuk Perkuat UMKM, yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan PT Unilever Indonesia dan Katadata pada Selasa, (11/08).

Menkeu menjelaskan bahwa pemerintah tengah identifikasi 9 juta pelaku usaha sangat kecil untuk diberikan bansos produktif sebesar sebesar Rp2,4 juta. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan kredit Rp2 juta bagi pelaku usaha ultra mikro tanpa bunga. Menkeu berharap bantuan tambahan tersebut dapat meningkatkan daya tahan pelaku usaha terutama yang belum mendapatkan akses ke perbankan (unbankable).

Menkeu jelaskan bahwa itulah yang dilakukan oleh Pemerintah untuk bisa makin meningkatkan daya tahan dari usaha yang sangat kecil, usaha ultra mikro, dan usaha mikro yang belum bankable. Menkeu juga sampaikan bahwa mayoritas penerima bantuan adalah kaum perempuan. Menurut Menkeu, dimensi gender dalam pemberian bantuan menjadi sangat penting karena dapat memberikan multiplier effect kepada keluarganya.

“Kita secara by design memang mentargetkan kebijakan ini penerima manfaatnya adalah perempuan. Ini karena mereka bisa memberikan multiplier manfaat kepada keluarganya terutama putra-putrinya sehingga keluarga miskin anak-anaknya mampu tetap bisa mendapatkan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang baik,” ujar Menkeu

Dalam penyaluran bansos tantangan utama adalah data yang tidak diperbarui. Namun demikian, pemerintah tidak dapat menunggu data tersebut terverikasi. Untuk UMKM, pemerintah saat ini gunakan data yang ada ditambah data yang ada di dalam perbankan yang memiliki akun kurang dari Rp 1-2 juta.

“Waktu mendesain program kita juga konsultasi (dengan BPK) supaya nanti tidak menjadi persoalan dari sisi akuntabilitas, karena memang ini semua harus dipertanggung jawabkan. Memang trade off antara kecepatan dan ketepatan pada saat bahan baku datanya belum komplit menjadi suatu yang sangat menantang untuk kita semuanya,” demikian disampaikan Menkeu.