(Beritadaerah – Nasional) Beberapa jembatan mengalami kerusakan akibat banjir besar yang terjadi dibeberapa daerah seperti di Sulawesi Utara dan Pulau Seram, Maluku. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung penanganan pasca bencana banjir.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan agar seluruh Balai Kementerian PUPR di daerah-daerah selalu siap siaga terhadap bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Terlebih saat Pandemi COVID-19, kondisi jalan dan jembatan harus terus kita jaga agar jalur logistik tidak terputus,” kata Menteri Basuki yang dikutip laman PU, Rabu (5/8).
Di Sulawesi Utara, Kementerian PUPR melalui Balai Penanganan Jalan Nasional (BPJN) XV Manado Ditjen Bina Marga menangani Jembatan Kosio, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Jembatan Sinandaka, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Jembatan Kosio yang berada di ruas Doloduo putus akibat banjir bandang. Sementara, banjir yang menerjang Jembatan Sinandaka di ruas Jalan Molibagu-Mamalia mengikis fondasi jembatan sehingga konstruksinya miring.
Kepala BPJN XV Manado Agung Hari Prabowo mengatakan pihaknya tengah membangun jembatan darurat di dua lokasi tersebut guna kelancaran transportasi dan distribusi logistik. Untuk pananganan darurat banjir dan longsor telah disiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar.
Di Maluku, Kementerian PUPR melalui BPJN XVI Maluku sedang menangani Jembatan Wai Kaka di Desa Tala, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Jembatan Wai Kaka mengalami kemiringan, sementara jembatan darurat rusak karena derasnya air sungai.
Rencananya Kementerian PUPR akan membongkar Jembatan Wai Kaka dan membuat jembatan baru permanen tipe rangka baja dengan bentang 80 meter. Di samping itu juga akan dibangun jembatan darurat rangka bailey 3 x 30 meter dan menaikan posisi lantai jembatan agar aman terhadap muka air banjir. Diharapkan jembatan ini bisa digunakan untuk memperlancar transportasi masyarakat setempat selama jembatan permanen Wai Kaka dibangun.
Pekerjaan jembatan ini merupakan paket preservasi ruas jalan Piru-Kairatu-Waiselan-Liang di Kabupaten Seram Bagian Barat senilai Rp 26,5 miliar. Proyek ini dilaksanakan oleh kontraktor PT Daya Cipta Utama Pusaka dan konsultan pengawas PT Rosari Consultant.
Jembatan Wai Kaka merupakan Trans Seram yang merupakan salah satu akses darat penting menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Seram, yakni Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Timur.
Dalam pananganan darurat banjir dan longsor, Balai Kementerian PUPR memprioritaskan pada pembangunan jembatan darurat agar transportasi masyarakat tidak terputus. Balai Kementerian PUPR selalu siap siaga terhadap bencana yang terjadi sewaktu-waktu.