Ilustrasi Kopi Luwak (Foto: Debbie Kusuma/ Beritadaerah)

Kopi Luwak Dari Jepara Yang Diekspor Ke Jepang

(Beritadaerah – Komoditi) Pernah dengar kopi luwak ? Kopi luwak merupakan satu kopi yang langka dan merupakan kopi termahal di dunia dikarenakan memiliki aroma dan rasa yang memang spesial dan khas bagi para penggemar kopi.

Apakah kopi luwak itu ? Kopi Luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak / musang kelapa. Biji kopi ini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak. Kopi luwak berasal dari kawasan Asia Tenggara dan sudah lama diketahui. Tetapi mulai terkenal di dunia internasional oleh para pecinta kopi gourmet sekitar tahun 1980an. Biji kopi luwak merupakan biji kopi termahal di dunia dengan harga mencapai satu juta / kilogram. Di desa Dono Rojo, Jepara Jawa Tengah, petani sanggup memproduksi kopi luwak dan sudah mengekspornya ke Jepang.

Sejarah Kopi Luwak

Asal mula Kopi Luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di tanah kolonialnya yaitu di Jawa dan Sumatera yaitu salah satunya adalah menamam kopi dimana bibit kopi arabika yang didatangkan dari Yaman. Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak.

Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan. Sehingga mulai saat ini kopi luwak ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak menjadi kopi yang mahal sejak zaman kolonial. Selain rasanya nikmat dibanding dengan jenis kopi lainnya.

Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari makanan dari buah-buahan yang cukup baik dan matang, termasuk buah kopi. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya, dan setelah itu biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna. Biji kopi luwak seperti ini, pada masa lalu hingga kini sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik yang telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial dan sempurna di kalangan para pecinta dan penggemar kopi di seluruh dunia.

Kekhasan Kopi Luwak

Beberapa species luwak atau musang terdapat di Asia Tenggara, tetapi produk kopi dengan aroma terbaik berasal dari Indonesia. Seperti petani di kecamatan Dono Rojo, Jepara di Jawa Tengah mereka secara tradisional memungut kotoran luwak. Petani menanam kopi yang akan dijadikan habitat bagi luwak / musang. Dan yang mereka dapatkan adalah dari setiap luwak dewasa rata-rata dapat memproduksi 0.16 – 0.20 kg kotoran dimana selanjutnya di proses untuk mendapatkan biji kopi luwak.

Dari penelitian para ahli yang memeriksa sifat fisik dan kimia dari biji kopi luwak maka mereka menemukan biji kopi luwak biji yang tidak digongseng memiliki warna lebih merah dan kuning dari biji kopi lainnya. Dan rasa kopi yang kurang pahit.

Karena rasa dan aromanya yang khas itulah, maka pecinta kopi bersedia membayar mahal untuk secangkir kopi luwak. Melihat potensi bisnis dari kopi luwak ini, maka pemerintah daerah dapat mengembangkan produksi kopi luwak ini di daerah atau desa di Jawa Tengah maupun Jawa Timur.

 

Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani