(Beritadaerah – Wisata Nusantara) Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, unit pelaksana teknik (UPT) dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL) melaksanakan uji coba penerapan protokol new normal wisata selam di Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Penyelam Profesional Lombok (PPL).
Ada beberapa aturan baru wisata selam yang diterapkan berdasarkan protokol yang telah disusun oleh BKKPN Kupang, sesuai dengan protokol kesehatan.

Dalam era normal baru, pemandu wisata selam di GIli Matra (guide), harus melakukanpenyesuaian protocol kesehatan agar wisatawan tetap mendapatkan pelayanan maksimal dengan penerapan Clean, Health dan Safety (CHS).
Untuk itu dilakukan uji coba penerapan aturan baru wisata selam, yang dibuka langsung oleh Bupati Kabupaten Lombok Utara, Najmul Akhyar, pada 7 Juni 2020 lalu, serta didukung oleh Dinas Pariwisata Provinsi NTB dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Utara (KLU).
“Kita akan menjadi bagian sejarah dalam pembukaan kawasan New Normal di Lombok Utara, khususnya Gili Matra,” ungkap Akhyar saat membuka kegiatan, Kamis (25/6/2020)
“Saya sangat berterima kasih kepada BKKPN Kupang, dengan adanya virtual meeting beberapa hari lalu, saya memiliki harapan baru agar kondisi ketiga gili ini segera pulih, dari sektor pariwisata, lingkungan serta kondisi sosial ekonomi masyarakat,” ujar Akhyar.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Lalu Moh. Fauzal menyampaikan bahwa kegiatan uji coba penerapan protokol new normal ini dimulai dari kesiapan petugas pelabuhan untuk melakukan pengecekan suhu para wisatawan serta melakukan penyemprotan desinfektan ke semua barang bawaan wisatawan, tidak lupa juga mewajibkan para wisatawan memakai masker dan menggunakan hand sanitizer sebelum masuk ruang tunggu penumpang.
“Tiba di tiga gili, kami akan menyiapkan piranti atau perangkat yang mendukung protokol (new normal) ini, misalnya di pelabuhan harus ada peralatan cuci tangan, demikian juga di Industri, hotel dan restoran harus tetap melakukan protokol ini, seperti pemberlakuan physical distancing,” jelasnya.
Protokol di kapal penyebrangan ke tiga gili juga mengacu terhadap protokol kesehatan dengan menerapakan physical distancing, menaiki kapal dengan bergantian dan menjaga jarak, serta mengurangi 50 persen kapasitas jumlah penumpang kapal. Hal tersebut berlaku juga pada kapal wisata.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani