Ilustrasi Program Tol Laut di tengah Pandemi Covid-19 (Foto: Kemenhub)

Pandemi Covid-19, Industri Pelayaran Jaga Kelancaran Distribusi Logistik Nusantara

(Beritadaerah – Nasional) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubla Kemenhub) menjamin keberlangsungan pengiriman logistik ke seluruh wilayah Nusantara agar tetap lancar, meski di tengah Pandemi Covid-19, dan adanya pembatasan transportasi.

Salah satu upaya adalah dengan mengoptimalkan program Tol Laut, yang diharapkan mampu menjaga berlangsungnya pasokan logistik ke seluruh wilayah Indonesia, ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di Jakarta, Senin (22/6/2020).

“Saat ini kami telah berupaya semaksimal mungkin agar Tol Laut dapat lebih baik memberikan layanan kepada masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya bagi saudara-saudara kita di Timur Indonesia. Dan untuk memaksimalkan Tol Laut butuh peran semua pihak agar benar-benar dapat memaksimalkan kapasitas angkut yang ada di dalam kapal sehingga dapat menurunkan disparitas harga,” kata Menhub Budi, Senin (22/6/2020).

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Capt. Wisnu Handoko menjelaskan, untuk mencapai disparitas harga yang proporsional, semua aspek harus diperbaiki secara simultan oleh seluruh lembaga terkait.

“Untuk menyelesaikan masalah disparitas harga, hal yang harus dilakukan diantaranya adalah dengan memperkuat supervisi perdagangan antar pulau. Lalu menerapkan digitalisasi salah satunya dengan National Logistik Ekosistem, dan yang terakhir yaitu pengembangan sarana prasarana infrastruktur pelabuhan secara terus menerus mengikuti kebutuhan jumlah dan jenis komoditi,” katanya.

Program Tol Laut juga merespon cepat permintaan Pemerintah Daerah (Pemda) yang ingin daerahnya disinggahi oleh kapal-kapal Tol Laut, misal permintaan dari Bupati Pulau Morotai, Benny Laos yang meminta tambahan rute untuk menjual hasil laut mereka ke Pulau Jawa.

Tidak hanya itu, kata Capt Wisnu, bahwa Tol Laut juga terus memperbaiki layanannya. Diantaranya dengan mengupdate platform Logistic Communication System (LCS) dimana hal ini dilakukan untuk mengakomodir Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.53 tahun 2020.

Program Tol laut sejak awal tahun ini juga bekerja sama dengan Satgas Pangan yang melakukan penegakan hukum terhadap pelaku usaha yang melakukan penimbunan, monopoli dan menjual harga barang secara tidak wajar.

Performa kapal kapal tol laut terus ditingkatkan ketepatan waktu roundturn voyage-nya dengan dipantau melalui tracking system LCS. Proses stuffing kontainer di pelabuhan muat Tanjung Perak dan Tanjung Priok juga diawasi oleh petugas dari otoritas pelabuhan.

“Sampai dengan Mei 2020 load factor muatan berangkat sudah cukup bagus rata – rata di atas 70 persen bahkan ada trayek yang mencapai 5 persen,” jelas Capt. Wisnu.

Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani