(Beritadaerah – Nasional) Drama penyelamatan Bukopin belum menemukan titik temu, kebutuhan dana mendesak Bukopin harus menjadi prioritas. Investor juga menunggu persoalan likuiditas bank dengan kode saham BBKP untuk menghindari risiko. Rencana right issue yang akan dilakukan Kookmin Bank kepada Bukopin masih dalam proses. Kookmin sekarang memiliki 21,99 persen saham di Bukopin. Bosowa Corporindo sebanyak 23,39 persen, Publik 45,69 persen dan kepemilikan negara sebanyak 8,9 persen.Kookmin Bank Siap Penuhi Likuiditas Bank Bukopin.
Berdasarkan data OJK Kookmin Bank menempatkan dana sebanyak 200 juta dollar atau setara dengan Rp 2,2 Triliun di escrow account. Kookmin Bank meminta untuk memegang 67 persen saham kepemilikan lewat penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. USD 200 juta dianggap sebagai komitment dengan batas waktu penyelesaian Agustus 2020. Kookmin meminta OJK mengenyampingkan prosedur akuisisi.
Disaat yang sama Bosowa Corporindo telah menyerahkan mandat kepada Bank BRI sesuai arahan OJK. BRI akan menjadi technical assistant, sehingga BRI punya hak suara khusus untuk menggunakan hak suara Bosowa di rapat umuk pemegang saham. Kondisi ini akan menjadi sentimen negatif untuk pergerakan saham BBKP.
Dalam 1 bulan terakhir Bukopin sempat mengalami kenaikan saham hingga 228 saat Kookmin menyuntik dana hingga 200 juta dolar Amerika. Lalu turun menjadi 206 dan ditutup pada posisi 197. Pada kuartal I rasio kecukupan modal (CAR) Bank Bukopin ada pada angka 12,59 persen padahal angka minimumnya 8-12 persen.Indikator ini menunjukan ketahanan sebuah Bank.
Keputusan apa yang akan dipilih semua tergantung kepada rapat umum pemegang saham. OJK akan menyetujui keputusannya bila sesuai aturan OJK.