(Beritadaerah -Jawa Tengah) Sektor pertanian merukan andalan Indonesia saat ini dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19. Sukohardjo adalah salah satu daerah yang menghasilkan banyak padi, dan kebutuhan masyarakat saat ini didukung oleh pertanian di Sukoharjo. Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) yakin bahwa petani Sukoharjo akan menghasilkan beras yang dibutuhkan oleh provinsi Jawa Tengah hingga memberikan kontribusi bagi seluruh kebutuhan pangan nasional.
Sukoharjo telah berhasil menjadi daerah yang menopang Jawa Tengah selama ini, dalam hal ketahanan pangan. Setiap tahunnya Sukoharjo menghasilkan padi dan surplus padi beberapa tahun ini mencapai 100.000 ton. Panen padi biasanya dilakukan tiga kali dalam setahun. Sukoharjo terkenal dengan penerapan konsep minapadi, yang memadukan tanaman padi dengan pemeliharaan ikan, sehingga petani memperoleh keuntungan dari menanam padi dan memelihara ikan. Padi menjadi berkualitas karena tidak menggunakan obat pestisida.
Metode minapadi ini sudah diterapkan di Sukoharjo pada beberapa desa seperti Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari dan Desa Geneng, Kecamatan Gatak.
Food and Agriculture Organisation (FAO) Asia Pasifik pernah mengunjungi Sukoharjo tahun lalu saat ingin mempelajari sistem pertanian minapadi. FAO memberikan bantuan teknis bekerjasama dengan Kementerian Kelautan Dan Perikanan untuk pengembangan metode minapadi di Sukoharjo.
Sekarang setelah berjalan hampir satu satu tahun, Sukoharjo sedang mempersiapkan panen padi dan akan tetap menjaga surplus padi yang dibutuhkan oleh masyarakat Jawa Tengah dan masyarakat Indonesia. Sukoharjo berbangga di tengah kondisi pandemi ini tetap menghasilkan padi berkualitas untuk ketahanan pangan.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani