(Beritadaerah – Papua) Mari kita menengok Kampung Buetkwar, salah satu satu kampung yang berada di distrik Akat, Kabupaten Asmat, Papua. Dari kota kabupaten, letak Kampung Buetkwar ini termasuk paling jauh dibandingkan kampung yang lain. Kampung kecil ini memiliki masyarakat dengan jumlah sekitar 90 KK. Memang daerah menurut data kependudukan yang ada, jumlah penduduk seluruh Distrik Akat saja jumlahnya tidak sampai 5.000 orang.

Mata pencaharian masyarakat dari hasil hutan yaitu mencari kayu wangi Gaharu yang biasa memiliki harga yang mahal, ada juga yang memangkur sagu, atau mencari ikan Gurame di sungai. Selebihnya mereka berladang sendiri dengan tanaman pisang dan sayur-sayuran.
Kampung Buetkwar sering disebut juga tanah rawa karena daerahnya sebagian besar berupa tanah rawa dengan pepohonan rindang dan langit biru yang indah. Tanah daratan tidak banyak, selebihnya lumpur sehingga membutuhkan bantuan papan untuk jalan. Itulah sebabnya jalanan di kampung ini disebut jalan seribu papan.

Gambar di atas menunjukkan pada masa pandemi Covid-19 ini, dilakukan sosialisasi hidup sehat termasuk anak-anak. Tampak seorang petugas Puskesmas sebelum melakukan sosialisasi mencuci tangan, mereka berdoa terlebih dahulu. Masyarakat Kampung Buetkwar memang mayoritas memeluk agama Kristen.

Apresiasi patut diberikan kepada para petugas medis yang bertugas di daerah cukup terpencil ini. Namun memang masyarakat di Kabupaten Asmat yang pernah dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana ini termasuk yang suka belajar sesuatu yang baik.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani
Foto: Tin Rumbo/ Kontributor Beritadaerah