(Beritadaerah – Nasional) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga telah menggunakan campuran karet pada jalan aspal di sejumlah ruas jalan nasional. Langkah tersebut guna meningkatkan kualitas jalan nasional.
Dalam rangka mempercepat pelaksanaan program Padat Karya Tunai (PKT) melalui kegiatan pemeliharaan rutin jalan, Ditjen Bina Marga membeli karet langsung dari petani. Hal ini juga merupakan upaya mitigasi dampak COVID-19 untuk menjaga daya beli masyarakat di perdesaan, sekaligus untuk menjaga kemantapan ruas-ruas jalan nasional guna mendukung pergerakan orang dan barang (logistik).
Sebelumnya pada bulan April 2020, Kementerian PUPR juga telah membeli karet dari para petani di Palembang dan Lampung guna proyek reservasi jalan sepanjang total 65,8 kilometer di sembilan provinsi. Pembelian aspal karet tersebut sebagai salah satu mitigasi dampak COVID-19 yang menyebabkan produksi karet sulit diserap oleh pasar karena aktivitas ekonomi yang terhenti.
Untuk itu Kementerian PUPR telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk membeli 10 ribu ton karet langsung dari petani di sejumlah wilayah produsen karet sebagai bahan campuran aspal karet, kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Menurut Menteri Basuki, mekanisme pembelian aspal karet tersebut akan dilakukan oleh Balai/Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR di sejumlah daerah, seperti Medan, Palembang, Padang, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan dan daerah lain penghasil karet.
“Masing-masing Balai Jalan akan membeli langsung dari petani yang tergabung dalam kelompok petani UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (Bahan Olah Karet)),” ujar Menteri Basuki yang dikutip laman PU, Selasa (5/5).
Selain pembelian aspal karet dari petani, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 25 miliar untuk pembelian resin produksi PT. Perhutani sebesar 800 ton untuk pengecatan marka jalan. Resin produksi PT. Perhutani tersebut terbuat dari getah pohon pinus sehingga lebih ramah lingkungan dibanding dengan C5 Petroleum resin sebagai bahan baku untuk cat markah jalan dan tingkat rekat produk resin berbahan baku getah pohon pinus juga dipercaya lebih kuat dan tentunya lebih terjangkau.
Menteri Basuki mengatakan program PKT juga menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 17.157 orang. Dalam pelaksanaannya, pembangunan infrastruktur melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. Tujuan utama Padat Karya untuk mempertahankan daya beli masyarakat di perdesaan, dimana pelaksanaannya tetap memperhatikan protokol physical distancing untuk pencegahan penyebaran COVID-19.