Ilustrasi Stok Beras (Foto: Emy T/ BD)

PUPR Bantu Sembako ke Masyarakat Terdampak Covid-19 Senilai Rp10 M

(Beritadaerah – Nasional) Untuk membantu meminimalisir dampak negatif dari penyebaran Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan bantuan dalam bentuk sembilan bahan pokok (Sembako) senilai Rp10 miliar ke berbagai wilayah di Indonesia.

Paket sembako antara lain berisi: 5 Kilogram beras, 20 bungkus mie instan, 2 liter minyak goreng, 1 buah daging kemasan, dan 1 liter kecap.

“Terima kasih kami sudah seluruh balai PUPR di berbagai Indonesia telah mengumpulkan 56 ribu paket senilai Rp10 miliar kepada masyarakat yang telah membutuhkan,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui rilis sambutannya yang diterima InfoPublik pada Kamis (30/4/2020).

Masyarakat yang kurang mampu memerlukan bantuan tersebut, apalagi yang terkena dampak secara langsung seperti Putus Hubungan Kerja (PHK). Mata pencahariannya terkendala, sementara harus  bertahan hidup di masa pandemi Covid-19.

Basuki meminta para balai yang menyalurkan bantuan itu langsung kepada masyarakat yang terdampak yang berada di sekitar lingkungan kantornya. Pastikan, bantuan ini disalurkan dengan tepat sasaran.

Sebelumnya, Kementerian PUPR juda sudah menyiapkan Program Padat Karya Tunai (PKT) tahun 2020 dengan anggaran sebesar Rp10, 22 triliun yang tersebar di 34 Provinsi. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat Pandemi Covid-19. Kementerian PUPR menyiapkan Program PKT/cash for work tahun 2020 dengan anggaran sebesar Rp10, 22 triliun yang tersebar di 34 Provinsi.

Menteri PUPR mengatakan Program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. Tujuan utama Padat Karya untuk mempertahankan daya beli masyarakat di perdesaan atau mendistribusikan uang pembangunan ke desa-desa.

Pada 2020, Program PKT utamanya akan digunakan untuk 11 program yang meliputi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Pembuatan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH), Pemeliharaan Rutin Jalan & Jembatan, Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), Pembangunan Baru dan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya.

Seluruh program tersebut akan berpotensi menyerap 530.796 tenaga kerja atau 26.524.525 Hari Orang Kerja (HOK) dengan prioritas pada provinsi/kabupaten/kota yang tidak termasuk dalam kategori kerentanan tinggi Covid-19.

Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani