(Beritadaerah – Nasional) Dalam masa pandemi COVID-19, untuk sementara waktu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengunakan logo “Thoughtful Indonesia”. Selama ini Kemenparekraf menggunakan branding “Wonderful Indonesia” sebagai instrumen kampanye pariwisata Indonesia kepada wisatawan. Logo “Thoughtful Indonesia” bukan menggantikan logo “Wonderful Indonesia” yang ada saat ini. Thounghful sendiri dalam kamus bahasa English dan Indonesia dapat diartikan tenggang hati.
Logo “Thoughtful Indonesia” merupakan kontekstual logo yang menyerupai logo “Wonderful Indonesia” agar berhubungan dengan pesan yang ingin disampaikan dalam situasi tanggap darurat COVID-19 ke publik baik di dalam maupun di luar negeri, demikian penjelasan yang disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio.
“Banyak pertanyaan yang datang, apakah Branding Wonderful Indonesia sudah diganti? Sekali lagi, itu bukan mengganti logo Wonderful Indonesia yang merepresentasikan brand promise institusi dan branding utama kita. Namun, Thoughtful Indonesia ini adalah logo kontekstual yang menyerupai logo Wonderful Indonesia agar related dengan pesan yang kami mau bawa dalam situasi krisis ini, serta menjadi landasan utama kami untuk menghadirkan program-program yang ‘thoughtful’ membantu pelaku dan pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menghadapi dampak COVID-19,” kata Wishnutama dalam siaran persnya yang diterima oleh Beritadaerah, Kamis malam (23/4).
Wishnutama juga menjelaskan, pihaknya menggunakan logo Thoughtful Indonesia untuk menunjukkan empati tertinggi dari sektor pariwisata terhadap kondisi saat ini di tengah pandemi COVID-19. Tidak hanya itu, logo tersebut juga mendapat apresiasi dari publik di Eropa sejak ditetapkannya COVID-19 sebagai pandemi oleh WHO.
Ditambahkan oleh Wishnutama, bahwa tak hanya pariwisata Indonesia, banyak merek besar lainnya melakukan perubahan logo kontekstual di masa pandemi. Ini salah satu bagian dari soft promotion juga ke luar, dan kami mendapat laporan bahwa publik di Eropa mengapresiasi hal tersebut.
Kemenparekraf berempati dengan situasi saat ini, dimana hampir seluruh negara di dunia menghadapi wabah pandemi COVID-19. Kemenparekraf juga menetapkan langkah-langkah strategis bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengalami dampak wabah ini, seperti merealokasi anggaran dan menerapkan program khusus.