Kementerian PUPR Rekonstruksi Jembatan Gantung Sukadana di Kuningan

(Beritadaerah – Nasional) Jembatan gantung yang menghubungkan antar desa memiliki peranan penting dalam mobilitas dan pergerakan ekonomi lokal. Beberapa desa yang memiliki kebutuhan perbaikan atau pembangunan jembatan gantung di Jawa Barat menjadi perhatian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, pemerintah tengah melakukan langkah pengamanan aset dan mempersiapkan rencana penanganan Jembatan Gantung Sukadana di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Jembatan gantung ini sebelumnya tergerus aliran sungai yang deras saat banjir yang berlangsung pada Kamis (9/4) lalu, saat ini akan dilakukan pembangunan kembali (rekonstruksi) jembatan.

Pemerintah harapkan dengan selesai perbaikan ini akan meningkatkan konektivitas masyarakat yang tinggal di Kecamatan Ciawigebang dan Japara Kabupaten Kuningan serta Kecamatan Serdong di Kabupaten Cirebon.

Tim Kementerian PUPR telah meninjau langsung di lapangan untuk mempersiapkan pembongkaran Jembatan Sukadana sebagai langkah pengamanan aset agar kondisi jembatan tidak semakin rusak, demikian yang disampaikan oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Jakarta Ditjen Bina Marga, Hari Suko Setiono.

“Kami juga membuat rencana penanganan baik terhadap daerah aliran air sungai, bangunan pengaman maupun rekonstruksi jembatan gantungnya,” kata Hari Suko yang dikutip laman PU, Selasa (14/4).

Upaya penanganan permanen yang akan dilakukan oleh BBPJN VI Jakarta agar jembatan dapat berfungsi seperti semula sebagai penguhubung Desa Patapan dengan Desa Loji yang menjadi akses antara Kabupaten Indramayu dengan Kuningan dan Kabupaten Cirebon. Adapun pelaksanaan rekonstruksi jembatan ditargetkan selesai dalam 4 bulan.

Konstruksi Jembatan Sukadana merupakan jembatan gantung simetris dengan panjang bentang 120 meter. Pondasi jembatan menggunakan desain sumuran tunggal berdiameter 3,5 meter dengan kedalaman 6 meter.

Berdasarkan desain, posisi pangkal jembatan sudah ditempatkan sesuai standar sehingga berjarak paling sedikit 10 meter dari bibir sungai. Hujan lebat yang terus mengguyur wilayah utara Jawa Barat sejak awal April 2020 mengakibatkan meningkatnya volume aliran Sungai Cibatu. Perubahan pola aliran sungai tersebut menggerus pangkal jembatan pada struktur pondasi.

Selain menjadi akses penghubung antar desa, jembatan gantung juga berpotensi menggerakkan ekonomi lokal antara lain sebagai objek wisata. Pembangunan jembatan gantung merupakan salah satu wujud kebijakan Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur daerah perdesaan terutama yang sulit dijangkau sehingga lebih terbuka.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu