(Beritadaerah – Jakarta) Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi, yang menjadi salah satu target utama dalam menjalankan program di sektor ESDM. Sejumlah program tengah dikerjakan pemerintah untuk meningkatkan akses listrik untuk masyarakat, khususnya di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Dari laporan akhir tahun kinerja ESDM Tahun 2019, Rasio elektrifikasi per Desember 2019 pada empat provinsi di wilayah Timur Indonesia tercatat sebagai berikut : NTT 85%, Maluku 92%, Papua 94% dan Papua Barat 99%.
Presiden Joko Widodo juga mendorong Kementerian ESDM untuk mengindentifikasi secara jelas desa-desa yang belum berlistrik agar dapat segera terlistriki. Selain itu juga Presiden dala Rapat Terbatas Daring Kabinet Indonesia Maju, Jumat (3/4), juga meminta dilakukan percepatan agar semua warga Indonesia dapat menikmati listrik, terutama warga 433 desa di Wilayah Timur Indonesia yang masih belum berlistrik.
“Saya minta identifikasi secara jelas desa mana yang berdekatan dengan (jaringan) listrik,” kata Presiden Jokowi yang dikutip laman ESDM, Jumat (3/4).
Presiden Jokowi tambahkan jarak rumah, sangat menentukan dalam mengambil strategi pendekatan teknologi yang tepat. “Apakah dengan ekstensi jaringan listrik atau dengan minigrid seperti mikro (hidro), PLTD atau distribusi tabung gresik yang dilengkapi dengan stasiun energi listrik,” rinci Jokowi.
Presiden menekankan produktivitas ekonomi dan kualitas pendidikan anak-anak jadi faktor penentu dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut agar efisien dan produktif. Kebijakan ini betul-betul bisa memberikan nilai tambah bagi pengembangan industri rumah tangga dan anak-anak agar bisa belajar di malam hari dengan lampu yang cukup sehingga kualitas pendidikan semakin meningkat.
Sementara itu Menteri ESDM Arifin Tasrif saat Rapat Terbatas Daring tersebut mengatakan bahwa memang menjadi kewajiban pemerintah untuk segera menuntaskan Rasio Elektrifikasi hingga mencapai 100%, karena energi listrik menjadi kebutuhan dasar yang juga modal pertumbuhan. Semua masyarakat perlu dijamin akses energi dan harus bisa terjangkau tarifnya.
Saat ini, terdapat 433 desa yang belum menikmati listrik. Seluruhnya desa tersebut tersebar di empat provinsi, yaitu yaitu Papua sebanyak 325 desa, Papua Barat sebanyak 102 desa, Nusa Tenggara Timur (NTT) ada 5 desa, dan Maluku 1 desa.
Guna menjalankan program tersebut, Kementerian ESDM bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan terobosan atau inovasi yang bersifat non-konvensional. Pertimbangan ini diambil mengingat lokasi wilayah Timur yang belum memiliki infrastruktur lengkap sehingga membutuhkan dana besar dan waktu yang lebih lama.