(Beritadaerah -Nasional) Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengantar pada Rapat Terbatas (ratas) membahas Lanjutan Pembahasan Antisipasi Mudik, Kamis (2/4), melalui Konferensi Video dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Melanjutkan pembicaraan pada ratas sebelumnya, Presiden Jokowi meminta disiapkan skenario-skenario yang komprehensif mengenai antisipasi mudik. “Jangan sepotong-sepotong atau satu aspek saja atau sifatnya sektoral atau kepentingan daerah saja, tetapi dilihat secara utuh baik dari hulu, di tengah, dan di hilir,” ujar Presiden
Presiden mengingatkan bahwa Pemerintah telah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai rujukan bersama. “Dan juga perlu saya tegaskan lagi, bahwa mulai dari presiden, menteri, gubernur, bupati, wali kota, sampai ke kepala desa, apakah lurah harus satu visi yang sama, satu strategi yang sama, satu cara yang sama dalam menyelesaikan persoalan yang kita hadapi sekarang ini,” imbuh Presiden.
Menteri Kesehatan dr.Terawan akan segera mengatur lebih rinci dalam peraturan Menteri, apa kriteria daerah yang bisa diterapkan PSBB, langkah apa yang bisa dilakukan oleh daerah. “Dan saya minta dalam waktu maksimal 2 hari peraturan menteri itu sudah selesai,” kata Presiden Jokowi.
Disarankan oleh Presiden Jokowi, terkait mudik ini, ada kemungkinan dalam rangka menenangkan masyaraka, alternatif mengganti Hari Libur Nasional di lain hari untuk Hari Raya, mungkin bisa dibicarakan.
“Kemudian yang kedua, memberikan fasilitas arus mudik bagi masyarakat pada hari pengganti tersebut,” ujarnya. Lebih lanjut, Presiden juga menyampaikan bahwa bisa di kemudian hari juga menggratiskan tempat-tempat wisata yang dimiliki oleh daerah.
“Saya kira kalau skenario-skenario tersebut dilakukan, kita bisa memberikan sedikit ketenangan kepada masyarakat,” pungkas Presiden.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani