(Beritadaerah – Nasional) Di tengah pandemi Covid-19 yang masih terus perlu penanganan serius, Kementerian Perindustrian memberikan dukungan melalui Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) yang didorong agar para anggotanya memproduksi masker dan alat pelindung diri (APD).
Hal ini sangat penting guna memenuhi permintaan domestik yang tinggi, terutama untuk memasok kebutuhan para tenaga kesehatan dalam penangangan pasien yang terpapar virus corona (Covid-19). (Baca: Presiden Jokowi, Maksimalkan APD Produk Dalam Negeri)
“Selain industri APD, kami juga mendorong produsen tekstil di dalam negeri dapat ikut men-supply APD dan masker. Sebab, saat ini kita masih butuh cukup banyak dalam menghadapi penyebaran virus corona di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menperin mengungkapkan, dalam upaya menanggulangi wabah Covid-19 di tanah air, diproyeksikan sampai empat bulan ke depan dibutuhkan sebanyak 12 juta pcs APD. “Dengan kondisi seperti saat ini, kemungkinan demand dapat bertambah hingga 100%, bahkan 500%,” tuturnya.
Pemetaan potensi industri APD di dalam negeri, termasuk juga industri tesktil yang bersedia memproduksi APD dan masker telah dilakukan. APD yang dibutuhkan, meliputi pakaian, caps, towel, sarung tangan, pelindung kaki, pelindung tangan dan kacamata pelindung wajah (googgles).
“Kami terus aktif berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan untuk kelancaran izin edar dan impor bahan bakunya,” imbuh Agus.
Kemenperin memberikan apresiasi kepada para pelaku industri yang berperan membantu pemerintah dalam upaya menekan laju penyebaran virus korona di Indonesia.
“Kami juga meminta kepada industri farmasi agar bisa mengoptimalkan produksi obat atau vitamin yang dibutuhkan saat ini,” tandasnya.
Menurut Menteri AGK, industri farmasi perlu mengembangkan Obat Modern Asli Indonesia (Fitofarmaka) yang berbasis bahan alam. Sebab, Indonesia punya potensi untuk pengembangan obat tersebut, karena keanekaragaman hayatinya lebih dari 30.000 spesies tanaman.
Bahkan, Kemenperin juga mendorong produsen otomotif di dalam negeri untuk bisa memproduksi alat kesehatan, seperti ventilator atau alat bantu pernapasan. “Untuk supply ventilator, akan dibuat prototipe sederhana yang dapat diproduksi massal melalui kerja sama antara industri otomotif dengan industri komponen,” ujarnya.
Lebih lanjut, salah satu bentuk dukungan kepada pelaku industri agar bisa berproduksi, pemerintah telah menerbitkan stimulus ekonomi kedua berupa pembebasan sementara bea masuk bahan baku industri, kemudahan proses importasi bahan baku, serta penjaminan ketersediaan pasokan pangan strategis.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani