(Beritadaerah – Nasional) Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengelar rapat koordinasi melalui Video Conference, yang dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Polhukam Mahfud MD, Menparekraf Wishnutama, Menaker Ida Fauziyah, perwakilan BI dan perwakilan kementerian/lembaga lainnya, di Jakarta pada Kamis (26/3). Dalam rapat tersebut Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan meminta semua pihak membantu kelancaran logistik pada situasi seperti sekarang akibat pandemi Covid-19.
“Ini saya garis bawahi, untuk penyaluran logistik itu jangan sampai ada gangguan. Masalah ini super penting apalagi di saat kondisi seperti ini. Dan juga untuk pengiriman bantuan, terutama yang sudah berjalan periksa lagi keamanannya, dicek lagi seluruhnya terutama kebersihannya. Pengangkutan truk logistik di jalan raya ataupun kargo di pelabuhan jangan sampai ada gangguan. Saya minta kepada jajaran baik di pemerintahan pusat dan daerah, supaya jangan sampai ada aturan yang justru mempersulit penyaluran atau pengiriman logistik untuk masyarakat,” ujar Menko Luhut yang dikutip laman Maritim, Kamis (26/3).
Saat rapat koordinasi, Menko Luhut membahas sektor yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19. Sektor pariwisata dengan jutaan pekerja di sektor formal dan informal dinilai paling terdampak oleh wabah Covid-19. Menko Luhut menilai hal ini juga perlu mendapatkan perhatian, tentunya dengan tetap memprioritaskan penanganan dan pencegahan wabah Covid-19 di Indonesia.
Sementara itu Menparekraf Wishnutama, memandang perlu diberikan benefit khusus semisal pengurangan pajak bagi hotel dan restoran yang tidak memutus hubungan kerja dengan para karyawannya. Disamping itu Menparekraf menyarankan agar program Kartu Pra-Kerja dapat diprioritaskan untuk para pekerja yang mendapatkan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) akibat dunia usaha yang terdampak wabah Covid-19.
Sedangkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan berbagai skema seperti program Bantuan Langsung Tunai (BLT), stimulus fiskal untuk membantu sektor pariwisata, dan juga Program Kartu Pra-Kerja sebagai (Social Safety Net) bagi masyarakat yang paling terdampak.