Produksi
Ilustrasi: Cabai Merah di Pasar Kebayoran Lama (Photo: Tan Yoh/BD)

Airlangga: Pemerintah Jamin Ketersediaan Pangan Hadapi Dampak COVID-19

(Beritadaerah – Nasional) Dalam masa-masa menghadapi wabah sekaligus mencari solusi pencegahan penyebaran virus corona (COVID-19), pemerintah menghimbau kerjasama Pusat dan Daerah untuk menangani hal ini dengan baik dan memastikan masyarakat tenang.

Pada Rapat Koordinasi Terbatas Tingkat Menteri yang berlangsung hari Senin, (16/3/2020) lalu di Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto membahas mengenai Ketersediaan Pasokan Bahan Pangan Pokok bulan Maret sampai dengan Agustus 2020. Hal ini terkait dengan kebijakan Stimulus Ekonomi Kedua Penanganan Dampak COVID-19.

Airlangga Hartato menyampaikan bahwa dalam rangka antisipasi ketersediaan pasokan pangan pokok untuk menghadapi Bencana Nasional Virus Corona (COVID-19), pemerintah terus lakukan monitoring harga dan pasokan pangan secara rutin setiap minggu. Pangan utama dan strategis yang dimaksud adalah beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/ kerbau, daging ayam, telur ayam, gula pasir dan minyak goreng.

“Stok beras, jagung, daging sapi atau kerbau, gula dan bawang putih dijamin cukup untuk memenuhi kebutuhan,” kata Menko Perekonomian.

Dari data yang tercatat di Kemenko Perekonomian, stok beras, saat ini ada 3,5 juta ton. Lokasinya  tersebar di Perum Badan Urusan Logisti (Bulog), penggilingan dan pedagang. Diperkirakan panen raya terjadi di Maret, April dan Mei 2020 sehingga pada akhir Mei 2020 akan terdapat stok beras sebesar 7,7 juta ton.

Sedangkan untuk stok jagung, pada akhir Februari 2020 tercatat sebesar 661.000 ton dan saat panen pada Maret 2020 diperkirakan akan mencapai 6,2 juta ton. Sementara itu, untuk harga gula pemerintah berupaya untuk tetap stabil, dengan cara mendistribusikan 20 ribu ton gula oleh Perum Bulog dengan harga sebesar Rp10.500 per kilogram.

Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani