(Beritadaerah – Jakarta) Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia sangat minim, sedangkan potensinya terbilang cukup besar. Terkait dengan ini, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kedutaan Besar Norwegia menyelenggarakan “Indonesia-Norwegia Renewable Energy Workshop 2020” yang berfokus untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia yang berlangsung di Jakarta, pada hari Senin (9/3).
Saat membacakan sambutan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dalam pembukaan workshop, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM Harris menjelaskan workshop ini sejalan dengan target pemerintah terkait bauran energi 23% pada tahun 2025, dengan meningkatkan peran EBT dari panas bumi, hidro, biomassa, tenaga surya, dan angin.
“Saat ini, porsi dari bauran Energi Baru Terbarukan 12,36% untuk pembangkit listrik, atau daya pembangkit sekitar 10,3 GW,” kata Harris yang dikutip laman ESDM, Senin (9/3).
Harris menjelaskan untuk mengejar target bauran energi baru terbarukan, pemerintah mempertimbangkan untuk menciptakan pasar baru dalam pengembangan EBT, yaitu dengan mengembangkan economic-maritime di pulau kecil dengan memanfaatkan sistem pembangkit listrik hybrid dari energi surya dan angin dengan baterai dan biomassa, dengan target investasi Energi Terbarukan (angin, matahari, PV, hidro, Bioenergi, dan Panas Bumi) sekitar US$ 17,8 miliar dari tahun 2020 hingga 2024, dengan total kapasitas terpasang yang direncanakan adalah 9.050,3 MW.
Selain itu, pemerintah juga akan mengintegrasikan pembangkit tenaga surya tidak hanya untuk rumah tangga, melainkan juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal di industri perikanan dengan membangun cold storage.
Harris juga tambahkan upaya lain yang dilakukan adalah pengembangan pembangkit listrik tenaga air. Pengembangan proyek energi hidro akan disinergikan dengan pengembangan industri strategis, seperti industri mineral termasuk industri peleburan serta industri terkait hilir.
Workshop ini ungkap Harris, akan menampilkan perusahaan-perusahaan dari Norwegia yang bergerak di bidang energi baru terbarukan yang akan membagikan keterampilan, teknologi, dan keahlian kepada para peserta workshop. Sehingga dengan workshop dihasilkan kerja sama atau kolaborasi dalam mengembangkan proyek energi baru terbarukan di Indonesia.
Kegiatan Renewable Energy Workshop 2020, merupakan kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal EBTKE bekerja sama dengan Kedutaan Besar Norwegia, yang berfokus pada solusi pengembangan energi terbarukan Norwegia yang relevan untuk diimplementasikan di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 100 pemangku kepentingan EBT yang terdiri dari pemerintah, asosiasi, mitra donor dan swasta.
Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu