Listrik
Ilustrasi Pembangkit Listrik (Photo: Kementrian ESDM)

Mendesak, Indonesia Butuh Inovasi Energi Terbarukan

(Beritadaerah – Nasional) Kebutuhan akan energi harus diimbangi dengan kemampuan menyediakan pasokan energi bagi negara sebesar Indonesia ini. Terkait hal ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan inovasi ketahanan energi nasional,  perlu ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan impor Bahan Bakar Minyak (BBM).

Indonesia sudah waktunya mengembangkan energi terbarukan yang memanfaatkan energi dari tumbuhan, air, udara, serta matahari.

“Memang energi dari matahari betul-betul kita galakkan dan intensifkan. Kita mempunyai lapangan bagaimana ini atap-atap rumah, atap gedung bisa dipasang panel-panel untuk ke depannya,” kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif, di Jakarta. Arifin menegaskan, saat ini kota Jakarta merupakan kota yang paling tinggi kadar emisinya yaitu sebesar 40 persen.

“Jakarta yang kadar emisinya di atas 40 persen, tentunya hal itu sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Apalagi kalau sampai 100 persen kadar emisinya, sudah kelewat tidak sehat,” tuturnya.

Arifin mengungkapkan, pengembangan energi terbarukan dapat membatu masyarakat di daerah mendapatkan pasokan listrik yang mudah dan terjangkau. Dengan pemanfaatan energi terbarukan, maka dapat menghemat biaya listrik 15 persen hingga 20 persen.

Untuk desa tertinggal bisa memiliki energi khususnya untuk penerangan, yang bisa mendorong anak-anak bisa belajar, dan lebih cerdas.

Sementara itu, untuk pengembangan sektor energi terbarukan, pada tahun 2024 dan 2025 terdapat peluang investasi hampir USD 25 miliar.

Potensi lainnya adalah tersedianya banyak potensi lahan baru dari lahan tambang yang sudah tidak terpakai. Hal ini bisa dipikirkan lebih jauh manfaatnya dalam pemanfaatan produksi energi.

“Untuk ke depannya pengetahuan, dan inovasi kita untuk energi listrik sangat penting. Kita memiliki bahan-bahannya, tinggal mengembangkan saja,” tambahnya.

Menurut keterangan Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) FX Sutijastoto, saat ini pemerintah terus meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam energi nasional.

Teknologi energi terbarukan sekarang sudah demikian berkembang, sehingga harga energi surya sudah sedemikian terjangkau, hingga 5 sen per kWh, tidak semahal dahulu.

Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani