Kabupaten Kampar-Riau Mendapat Pasokan Air dari Embung Sungsang

(Beritadaerah – Jakarta) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selama kurun waktu lima tahun, sejak tahun 2015-2018 telah membangun sebanyak 1.053 embung. Sedangkan untuk lima tahun ke depan akan dilanjutkan dengan pembangunan 1.000 embung baru. Embung atau cekungan penampung (retention basin) adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait (sungai, danau).

Selain untuk irigasi sawah, pembangunan embung dilakukan untuk konservasi air yang dapat digunakan sebagai sumber air baku saat musim kemarau dan mencegah kekeringan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perhatian serius terhadap pembangunan embung, hal tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2018 tentang Percepatan Penyediaan Embung dan Bangunan Penampung Air Lainnya di Desa.

Kementerian PUPR terus melanjutkan pembangunan infrastruktur bidang Sumber Daya Air (SDA) melalui peningkatan kapasitas tampung seperti bendungan dan embung. Penyediaan sarana dan prasarana air bertujuan untuk ketahanan air dan kedaulatan pangan. Salah satunya pembangunan embung dengan kapasitas tampung antara 1.000 hingga 500.000 m3 dan kedalaman dibawah 15 meter, demikian yang disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

“Di beberapa daerah terdapat masyarakat yang masih kesulitan memperoleh air bersih. Realitas seperti ini menjadi perhatian Kementerian PUPR agar selalu berupaya menyediakan infrastruktur salah satunya melalui pembangunan embung” kata Menteri Basuki yang dikutip laman PU, Kamis (27/2).

Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera III pada 2019 telah menyelesaikan pembangunan Embung Sungsang di Bangkinang, Ibu Kota Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Embung tersebut dibangun di atas tanah seluas 25 hektar (Ha) dengan luas genangan 5,5 Ha dan kapasitas tampung 123.750 m3

Embung Sungsang dibangun untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air baku rumah tangga di Kabupaten Kampar dengan debit pengambilan sebesar 100 liter/detik setara 80.000 Sambungan Rumah (SR). Sebelumnya kapasitas eksisting PDAM di Kabupaten tersebut sebesar 40 liter/detik atau setara 32.000 SR, yang bersumber dari Sungai Kampar.

Dengan dibangunnya Embung Sungsang, maka pemenuhan kebutuhan air di Kabupaten Kampar tidak lagi hanya bersumber dari Sungai Kampar yang debit airnya menurun pada musim kemarau. Embung sebagai tampungan air dapat menampung kelebihan air pada musim penghujan dan dimanfaatkan pada musim kemarau, sehingga menjamin keberlangsungan ketersediaan air di Ibu Kota Kabupaten Kampar.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu