(Beritadaerah – Nasional) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang menjadi tanggung jawab dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terus digenjot, dan ini memerlukan anggaran cukup besar.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (20/2/2020), menjelaskan, program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) memerlukan biaya sekitar Rp78 triliun, karena banyak lahan di Indonesia yang memasuki tahap kritis.
“Ini harus segera di mulai, banyak lahan sudah dalam keadaan sangat kritis,” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.
Berdasarkan data kementerian LHK, dari total luas wilayah Indonesia yang besarannya kurang lebih sekitar 88 juta hektar. Maka dari jumlah tersebut, sebanyak 14 juta hektar wilayah di Indonesia harus dilakukan program RHL.
“Kita sudah hitung ada 14 juta hektar yang mengalami kerusakan,” imbuh Menteri Siti Nurbaya.
Pelaksanaan program rehabilitasi hutan ini dilakukan secara menyeluruh dari tahap awal hingga akhir. Tidak bisa dilakukan secara parsial, karena tidak akan menimbulkan dampak signifikan terhadap lahan yang telah rusak tersebut.
Integrasi pelaksanaan rehabilitasi secara menyeluruh, akan membuat lahan yang telah rusak dapat kembali menjadi subur seperti sedia kala dalam beberapa waktu. Sehingga, lahan tersebut dapat kembali bermanfaat kembali bagi masyarakat luas. “Kalau dilakukan secara parsial, tidak akan berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan tersebut,” demikian Menteri LHK menjelaskan.
Pekerjaan besar yang tidak hanya berdampak bagi Indonesia tapi juga bagi iklim dunia ini, dilakukan mulai dari tahun 2020 hingga 2024. Dengan anggaran tiap tahun yang dapat diberikan mencapai sekitar Rp14 triliun kepada instansinya. Oleh karena itu, Siti Nurbaya meminta DPR mendukung program ini secara sepenuhnya.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani