(Beritadaerah – Nasional) Wisata alam sudah seharusnya menjadi modal dan kekuatan pariwisata di Indonesia. Siapakah yang tidak mengenal negeri yang popular dengan sebutan zamrud Katulistiwa ini? Semua provinsi di Indonesia memiliki daerah tujuan wisata alam. Ekowisata merupakan hal yang akan menjadi andalan karena menarik perhatian para pengunjung.
Untuk itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan dukungan penuhnya atas perkembangan ekowisata yang berada pada 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas, demi menarik perhatian para wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Diharapkan dengan ditambahkannya ekowisata di setiap wilayah KSPN, akan memperkuat daya tarik ra wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung.
“Berkembangnya ekowisata pada 10 KSPN itu dalam lima tahun ini berkembang sangat pesat,” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Siti Nurbaya menyampaikan kekuatan wisata alam dalam negeri merupakan hal yang sangat dominan yang dicari oleh para pengunjung. Sehingga dengan ditambahkannya ekowisata di setiap wilayah KSPN akan memperkuat daya tarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Seluruh perkembangan ini, lanjutnya, tak lepas dari dukungan Komisi IV DPR RI yang mendukung penuh instansinya dalam melakukan pengembangan ekowisata di wilayah tersebut.
Ditargetkan oleh Kementerian PUPR, pembangunan infrastruktur yang mendukung lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas ini selesai akhir tahun 2020. Lima KSPN dengan status prioritas tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado Bitung-Likupang. Kementerian PUPR menyiapkan anggaran sebesar Rp5.224 miliar untuk mendukung program ini.
Pembangunan infrastruktur KSPN oleh Kementerian PUPR mencakup konektivitas seperti penanganan jalan dan jembatan, bidang sumber daya air seperti pembangunan tampungan air dan infrastruktur pengendali banjir, bidang permukiman diantaranya penataan kawasan dan peningkatan kapasitas tempat pembuangan sampah, dan bidang perumahan meliputi pembangunan sarana hunian pendukung Kawasan Pariwisata dengan total anggaran berkisar Rp6 triliun.
Presiden Joko Widodo pada kesempatan sebelumnya menjelaskan, dalam Travel and Tourism Competitiveness Index tahun 2019, Indonesia memiliki 5 keunggulan dibandingkan negara lain, yaitu yang berkaitan dengan daya saing harga, prioritas kebijakan, daya tarik alam, keterbukaan, serta daya tarik budaya dan kunjungan bisnis.
Pariwisata Indonesia tergolong masih lemah dalam lima pilar lainnya yaitu, di bidang lingkungan yang berkelanjutan, kesehatan dan kebersihan, infrastruktur pariwisata, ini yang dalam pembenahan terus, kemudian keamanan, kemudian yang juga masih kurang di kesiapan teknologi informasi. Jadi memang harus dikerjakan dengan target-target yang terukur dan jelas.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani