(Beritadaerah – Maluku) Salah satu destinasi wisata yang ditetapkan oleh Pemerintah masuk dalam daftar 10 destinasi wisata Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Tanah Air, adalah Pulau Morotai. Pulau Morotai ini berada di Kepulauan Halmahera, Provinsi Maluku Utara.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah berkomitmen untuk mendukung program infrastruktur kawasan wisata di Indonesia, melalui pembangunan infrastruktur air maupun akses jalan sejak tahun 2015.
Lokasi Pulau Morotai yang berada di salah satu pulau terluar dan terdepan di wilayah perbatasan Indonesia, memiliki potensi kekayaan alam bahari dan budaya cukup kuat. Dengan sejumlah obyek wisata yang bisa dikembangkan seperti Pantai Dodola, Pulau Zumzum, dan Museum Trikora.
Untuk meningkatkan konektivitas antar destinasi wisata di pulau tersebut, Kementerian PUPR telah menyelesaikan peningkatan kualitas jalan, pembangunan jalan ruas baru, dan pembangunan jembatan pada Ruas Jalan Lingkar Morotai sepanjang 201,89 km yang dilaksanakan pada tahun 2019 dengan anggaran Rp273,86 miliar.
Pembangunan ruas Jalan Lingkar Morotai merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres Nomor 56 Tahun 2018. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan wisatawan menuju lokasi-lokasi wisata di Pulau Morotai.
“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata,” kata Menteri Basuki.
Penanganan Ruas Jalan Lingkar Morotai yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga terbagi dalam beberapa pekerjaan, diantaranya pembangunan jalan baru ruas Sofi-Wayabula sepanjang 6 km, dengan biaya sebesar Rp32 miliar. Seluruh pekerjaan fisik pembangunan Jalan Lingkar Morotai saat ini telah rampung 100%.
Secara keseluruhan, Kementerian PUPR sejak tahun 2015-2018 telah mengganggarkan Rp787,8 miliar untuk mendukung peningkatan konektivitas KSPN Pulau Morotai. Ketersediaan infrastruktur jalan dalam kondisi mantap diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, aksesibilitas, dan mobilitas guna mempercepat waktu tempuh dan mengurangi biaya transportasi yang berpengaruh terhadap biaya logistik. Selain KSPN, Pulau Morotai dikenal sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang terhubung dengan Bandara Pitu, Pelabuhan Daruba, dan Pelabuhan Wayabula, di Maluku Utara.
Tersambungnya jalan dari wilayah Wayabula-Sofi akan mendukung terwujudnya Pulau Morotai sebagai pintu gerbang perdagangan di Indonesia atau pusat logistik di wilayah perbatasan. Hal ini akan memberikan peluang besar Pulau Morotai sebagai sentra kegiatan perdagangan kawasan pasifik dan pusat ekonomi di Indonesia bagian Timur di masa depan. Peningkatan kualitas konektivitas diharapkan mendukung pengembangan ekonomi daerah, diantaranya sektor pariwisata di Maluku Utara.
Sumber: BKP Kementerian PUPR