(Beritadaerah – Nasional) Pertanian di Indonesia merupakan salah satu sektor kunci bagi perekonomian Indonesia. Meskipun kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik bruto nasional menurun namun masih memberikan pendapatan bagi sebagian besar rumah tangga Indonesia.
Perlu diketahui bahwa sebagian besar komoditas pertanian global juga terdapat di Indonesia. Negara kita ini dengan tanahnya yang subur menjadi penghasil utama dari berbagai produk pertanian tropis.
Untuk memajukan pertanian khususnya tanaman padi, Kementerian Pertanian menerima kunjungan Direktur Jenderal International Rice Research Institute (IRRI) – Matthew Morell – di Agriculture War Room (AWR) Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
IRRI adalah sebuah lembaga riset yang berkantor pusat di Filipina, yang mengkonsentrasikan penelitiannya pada komoditas padi. Salah satu misi yang diemban adalah memastikan keberlanjutan lingkungan pertanian melalui kemitraan dan penelitian kolaboratif.
“Indonesia adalah negara kepualauan yang luas. AWR ini sangat cocok dan bagus bagi Kementan untuk mengetahui kondisi pertanaman lapangan di daerah-daerah. Jadi, Pak Menteri juga bisa dengan cepat mengambil tindakan dan antisipasi,” kata Matthew.
“Saya lihat, gambar yang ditangkap oleh kamera cukup detail. Dengan ini, para ahli dari kantor pusat bisa langsung memberikan saran-saran. Teknologi yang digunakan canggih. Saya rasa, negara-negara lain tidak ada salahnya melakukan hal yang sama. Sebagai system kendali pertanaman, AWR sangat menarik untuk dipelajari oleh anggota IRRI yang lain,” katanya.
Salah satu varietas padi yang dikenal luas oleh petani Indonesia, yaitu IR5 dan IR8 adalah varietas padi yang dikembangkan IRRI. IR sendiri adalah ingkatan dari International Rice.
Negara-negara seperti Filipina, India maupun negara Asia lainnya juga menggunakan teknologi yang dipakai AWR untuk mengontrol pertanaman, hama penyakit, lokasi banjir serta pengembangan varietas.
Dalam kunjungannya, Matthew Morell didampingi oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Haris Syahbuddin, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kuntoro Boga Andri, Tahlim Sudaryanto, Anggota Dewan Pengawas IRRI serta Oliver Benjamin, Kepala Pengembangan Bisnis IRRI.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani