Para wisatawan menikmati Lobster Bambu, masakan langka khas Labuan Bajo (Foto: Rudy Ang/ Beritadaerah)

Tingkatkan Daya Saing Pariwisata, Kemenparekraf Jalankan Inbound Strategi

(Beritadaerah – Jakarta) Indonesia saat ini berada di posisi 40 besar dunia dalam indeks daya saing atau Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan secara resmi oleh World Economic Forum (WEF). Sebagai gambaran rangking TTCI Indonesia masih dibawah negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Untuk ASEAN seperti Singapura berada di posisi 17 dunia, Malaysia peringkat 29 dunia, Vietnam 63 Dunia dan Thailand 31 dunia.

Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk meningkatkan daya saing pariwisata nasional yaitu menarik kunjungan wisatawan mancanegara (inbound) ke Indonesia. Ada beberapa strategi untuk meningkatkan daya saing yang ditargetkan Presiden Joko Widodo dalam upaya meningkatkan rangking 36-38 pada 2021, demikian yang disampaikan oleh (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio saat rapat terbatas terkait Peningkatan Pariwisata Indonesia di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, (17/2).

“Ada beberapa hal strategis yang akan kami lakukan segera. Yaitu bagaimana secara grand strategy pariwisata Indonesia yang terkait Kementerian/Lembaga lain adalah memakai inbound strategy untuk mendatangkan devisa,” kata Wishnutama dalam siaran persnya kepada Beritadaerah.co.id, Senin (17/2).

Wisnutama juga menjelaskan sudah berkoordinasi dengan national flag carrier Garuda Indonesia, untuk memperbanyak inbound promotion ketimbang outbond promotion. Pihaknya juga telah menjajaki dengan 33 maskapai yang beroperasi di Indonesia untuk menambah jumlah penerbangan dan seat capacity ke Indonesia.

Berbagai upaya juga terus dilakukan Kemenparekaf, salah satunya menggaet wisman dari pasar “longhaul”, hal penting yang menjadi perhatian Kemenparekraf adalah adanya ketersedian kursi pesawat (seat capacity) yang cukup. Untuk ini diharapkan maskapai penerbangan Garuda Indonesia sebagai “national flag carrier” lebih banyak berperan termasuk dalam melakukan kerja sama (code share) dengan maskapai penerbangan dunia dapat upaya memenuhi “seat capacity” tersebut.

Wishnutama juga menjelaskan, untuk meningkatkan indeks daya saing, presiden membentuk tim akselerasi yang di dalam terdapat berbagai K/L seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, BKPM, Kemenaker, Kemendes PDTT dan lainnya.

Dalam rapat tersebut, Presiden menjelaskan dalam indeks tersebut Indonesia memiliki 5 keunggulan dibandingkan negara lain, yaitu yang berkaitan dengan daya saing harga, prioritas kebijakan, daya tarik alam, keterbukaan, serta daya tarik budaya dan kunjungan bisnis.

Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu