(Beritadaerah – Nasional) Pembangunan infrastruktur seperti bendungan dan irigasi berfungsi mendukung sektor pertanian dan perikanan. Untuk itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menambah pembangunan bendungan baru di sejumlah provinsi untuk mendukung ketahanan air dan pangan nasional..
Pembangunan bendungan Tapin yang berada di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) telah memasuki tahap akhir. Bendungan Tapin dibangun dengan tipe Timbunan Batu Zonal Inti Tegak dan memiliki kapasitas tampung 70,52 m3. Progres pembangunannya hingga 31 Januari 2020 mencapai 95 % dan ditargetkan selesai tahun ini. Dengan selesainya pembangunan bendungan ini akan berpotensi memberikan layanan irigasi di Kabupaten Tapin sebesar 5.472 hektar.
“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang dikutip laman PU, Selasa (4/2).
Menurut Menteri Basuki, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilakukan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
Keberadaan bendungan ini diharapkan dapat menyediakan air baku untuk wilayah Rantau yang menjadi Ibu Kota Kabupaten Tapin sebesar 500 liter/detik, mereduksi banjir sebesar 107 m3/detik, konservasi air (ground water recharge), destinasi wisata di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tapin, dan sumber air untuk PLTA sebesar 3,30 MW. Pembangunan bendungan telah dimulai akhir 2015 dengan biaya sebesar Rp 1,058 triliun.
Bendungan Tapin dilengkapi dengan akses jalan masuk sepanjang 21 Km dengan lebar 7 meter, kantor pengelola, rumah dinas, tempat ibadah, toilet, gardu pandang, dan rumah genset. Untuk bendungan utama memiliki tinggi 70 meter dengan konstruksi terowongan pengelak sepanjang 430 meter, cofferdam setinggi 29 meter serta spillway (pelimpahan) sepanjang 234 meter dan lebar 10-19 meter.
Selain bendungan, Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air juga melakukan pembangunan dan rehabilitasi Jaringan Irigasi Pitap di Kabupaten Balangan, Daerah Irigasi (DI) Batang Alai di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan DI Amandit di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Dengan pembangunan bendungan dan irigasi maka produksi pertanian berjalan baik dan ketersediaan air secara berkelanjutan dapat terjamin terlebih pada saat musim kemarau.
Handi Fu/Journalist/BD
Editor: Handi Fu