Ilustrasi: Perkebunan Kelapa Sawit di Tamiang Layang, Kalimantan Tengah (Foto: Beritadaerah)

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan 2019

(Beritadaerah – Kolom) Secara rata-rata untuk semua provinsi di pulau Kalimantan tahun 2019, pertumbuhan ekonomi berada dalam kisaran 5,22% (yoy). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada provinsi Kalimantan Timur yakni sebesar 6,89%. Kenaikan pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh membaiknya kinerja lapangan usaha pertambangan.

Sesuai pengelompokan data Bank Indonesia, sampai dengan triwulan terakhir 2019, Kalimantan dibagi dalam 4 Provinsi yaitu Kalimantan Selatan, Kalaimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Total Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan berjumlah Rp 11.036 milyar atau 75.25% dari APBD sebesar Rp 14.714 miliar.

 

KALIMANTAN SELATAN

Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan III-2019 tumbuh sebesar 3,72% (yoy), pertumbuhan ini terhitung melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,20% (yoy). Perlambatan terjadi dari sisi permintaan, utamanya bersumber dari melambatnya pertumbuhan konsumsi pemerintah, ekspor dan impor. Pada sisi penawaran, perlambatan pertumbuhan ekonomi terutama bersumber dari melambatnya kinerja sektor pertanian, pertambangan dan PHR.

Realisasi serapan pendapatan daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Selatan pada triwulan III-2019 tercatat sebesar 78,58% dari pagu APBD 2019. Capaian realisasi ini lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 74,42%.

KALIMANTAN TIMUR

Untuk Kalimantan Timur (Kaltim), kinerja perekonomiN PADA triwulan III 2019 tumbuh positif sebesar 6,89% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya YAITU 5,43% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Kaltim ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional dan wilayah Kalimantan yang masing-masing tumbuh sebesar 5,02% dan 5,92%.  Dan pertumbuhan ekonomi ini tertinggi di wilayah Kalimantan.

Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim sampai dengan triwulan III 2019 mencapai Rp24,90 triliun atau 69,93% dari target 2019. Pencapaian ini mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang didorong oleh realisasi pendapatan transfer yang tercatat sebesar Rp20,53 triliun atau 63,42% dari total anggaran.

Jika dilihat dari realisasi pendapatan dan belanja 10 Kabupaten/Kota di wilayah Kaltim, memang  sampai dengan triwulan III 2019 mengalami peningkatan, mencapai Rp17,15 triliun atau 68,02% dari anggaran tahun 2019.

KALIMANTAN TENGAH

Kinerja perekonomian Kalimantan Tengah pada triwulan III 2019 tumbuh melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Laju perekonomian tertahan oleh kinerja lapangan usaha perdagangan dan konstruksi yang mengalami perlambatan. Ini terjadi di sisi permintaan, yaitu karena kinerja ekspor menurun dan terjadi juga perlambatan konsumsi pemerintah.

Realisasi pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah secara keseluruhan pada triwulan III-2019 meningkat didorong oleh peningkatan pertumbuhan pendapatan transfer, dengan realisasi sebesar 72,07% dari total pagu yang dianggarkan pada tahun 2019.

Secara spasial, peningkatan pertumbuhan pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah bersumber dari peningkatan pendapatan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dan Pemerintah Kota Palangka Raya.

Komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) tumbuh melambat pada triwulan III 2019. Realisasi PAD pada triwulan III 2019 tercatat sebesar Rp2,17 triliun, atau tumbuh sebesar 15,23% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh sebesar 15,48% (yoy). Pertumbuhan PAD didorong oleh realisasi komponen pendapatan pajak daerah dan PAD lain yang sah. Secara keseluruhan, realisasi PAD mencapai 68,02% dari pagu yang dianggarkan.

KALIMANTAN BARAT

Perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan III 2019 tumbuh 4,95% (yoy), melambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 5,07% (yoy). Dari sisi permintaan, melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan III 2019 ini didorong oleh perlambatan permintaan domestik. Dari sisi penawaran, kontraksi pertumbuhan pada lapangan usaha (LU) konstruksi.

Persentase realisasi PAD Provinsi Kalimantan Barat pada triwulan III 2019 tercatat sebesar 80,42% dari target, menurun dibandingkan pada triwulan III 2018 yang sebesar 89,60%. Namun demikian, secara nominal terjadi peningkatan realisasi PAD Kalbar pada triwulan III 2019 menjadi Rp1.646,27 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp1.605,28 miliar pada triwulan III 2018. Berdasarkan pangsanya, Pajak Daerah merupakan komponen PAD dengan porsi realisasi terbesar, mencapai 83,84% dari total realisasi PAD.