(Beritadaerah – Nasional) Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyempatkan diri mengunjungi retail modern Lulu Hypermarket di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). “Diharapkan pengusaha Indonesia lebih mendapat kesempatan dalam memenuhi pasar Timur Tengah, khususnya UEA,” kata Mendag dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (14/1).
Channel semacam Lulu Hypermarket ini diharapkan dapat membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia memasuki pasar UEA. Untuk itu, diharapkan fasilitasi dan bantuan dari Lulu Hypermarket agar pengusaha UMKM kita bisa memenuhi persyaratan pasar di UEA.
“Lulu Hypermarket dapat memberikan bimbingan teknis dan promosi bagi pelaku usaha Indonesia khususnya UMKM. Selain itu, juga dapat menyampaikan informasi detail terkait kebutuhan produk di pasar UAE termasuk pelabelan, kemasan, distribusi, dan segmentasi pasar,” jelas Mendag.
Lulu Hypermarket saat ini telah memiliki 185 toko retail dan 23 pusat perbelanjaan yang tersebar di UAE, India, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, Mesir, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia, Lulu Hypermarket telah membuka cabang di Cakung Jakarta Timur pada 2016 dan di BSD City Tangerang pada September 2017. Perusahaan ini berencana mengembangkan cabangnya di Indonesia pada awal 2020, tepatnya di daerah Cinere Mall Depok dan Sentul Bogor.
Pada kunjungan ini Mendag diterima langsung oleh Ketua dan Direktur Pelaksana (CMD) Lulu Group International (LGI) Yusuff Ali, pihaknya sepakat untuk mendatangkan lebih banyak produk Indonesia untuk dipasarkan di seluruh retail Lulu Hypermarket.
“Penandatanganan MoU diharapkan dapat menfasilitasi dan membantu kemudahan akses pasar produk Indonesia untuk masuk ke pasar internasional, khususnya Timur Tengah dan UEA dengan melalui Lulu Hypermarket,” ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Dody Edward.
Pada hari yang sama, Mendag juga menghadiri pembukaan Abu Dhabi Sustainability Weeks (ADSW) di Abu Dhabi. Pada acara ini, Mendag mendampingi Presiden Joko Widodo yang mendapat kehormatan memberikan sambutan pada acara tersebut.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyampaikan, pembangunan bagi negara berkembang merupakan hal yang harus didukung. Pada saat yang sama, planet bumi juga harus dijaga kelestariannya. Untuk itu, dibutuhkan paradigma baru, yaitu transformasi dari ketahanan energi menjadi energi yang berkelanjutan. Presiden Jokowi juga mengajak peserta Timur Tengah berinvestasi di Indonesia dalam pengembangan energi baru dan terbarukan.
UAE merupakan negara tujuan ekspor ke-21 dan negara asal impor ke-16 bagi Indonesia. Total perdagangan Indonesia-UAE mencapai USD 3,3 miliar pada Januari–November 2019.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke UAE antara lain minyak kelapa sawit dan turunannya, kendaraan bermotor, kain anyaman sintetis dari benang filamen, dan perhiasan. Sementara impor Indonesia dari UAE antara lain minyak dan gas bumi, produk baja paduan setengah jadi; aluminium, selang, pipa, dan kelengkapannya.
Pada 2018, investasi UAE di Indonesia tercatat sebesar USD 69,9 juta dengan jumlah 63 proyek. Sektor utama investasi UAE adalah sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan; industri kimia dan farmasi; industri makanan, industri logam, listrik gas dan air; perdagangan dan reparasi; serta hotel dan restoran.
Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani