Menhub Budi Karya Jelaskan akan Lengkapi Fasilitas 3 Bandara Untuk Ibu Kota Baru (Foto: Kemenhub)

Budi Karya Lengkapi Fasilitas 3 Bandara Untuk Ibu Kota Baru

(Beritadaerah – Nasional) Untuk melengkapi fasilitas di Ibu Kota Baru Negara (IKN), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan tiga bandara, terminal khusus (Tersus), dan kendaraan listrik atau berbasis baterai untuk mendukung transportasi.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan: “Saya ditugaskan Presiden untuk mempersiapkan ibu kota baru yang akan ada di Kalimantan Timur, khususnya di Balikpapan dan sekitarnya. Untuk itu saya melakukan inventarisasi secara detail apa saja fasilitas transportasi yang sudah ada, dan apa yang harus kita buat ke depan,” ujarnya.

Pertama yang dilakukan adalah menginventarisasi dua bandara yang sudah ada, yakni Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda, dan satu Bandara yang akan dibangun yaitu Bandara VVIP.

Bandara Sepinggan, Balikpapan memiliki kapasitas 7 juta penumpang dan panjang runway 2.500 m² , akan dikembangkan menjadi 3.000 m² dan dibuat terminal penumpang yang lebih luas. Sementara untuk Bandara Samarinda dengan kapasitas saat ini sekitar 1 juta penumpang per tahun.

Yang menjadi kendala untuk dilakukan pengembangan bandara karena lahan sekitar merupakan lahan gambut yang sangat sensitif terhadap air. “Solusinya kami akan kunsultasi dengan Menteri PU dan para ahli untuk kita buat drainase atau kolam penampung agar air tidak meresap sehingga tanah tidak turun,” katanya.

Menhub juga mengungkapkan bahwa ia diinstruksikan Presiden untuk membangun Bandara Internasional VVIP yang jaraknya kurang lebih 20 km dari pusat ibu kota. “Jadi diharapkan ada 3 bandara di sini. Ada Bandara di Balikpapan, di Samarinda dan ada satu bandara khusus yang dibangun untuk VVIP,” jelas Menhub Budi.

Menhub Budi juga membahas 301 terminal khusus (Tersus) yang akan dijadikan Pelabuhan Umum yang dioperasikan oleh Badan Usaha Pelabuhan. Terminal Khusus atau Tersus merupakan terminal yang terletak di luar Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKp), yang merupakan bagian dari pelabuhan terdekat untuk melayani kepentingan sendiri sesuai dengan usaha pokoknya.

“Tersus itu banyak di Kalimantan Timur dan bagus untuk kegiatan ekonomi. Tetapi bisa juga disalahgunakan, karena itu pemerintah berusaha untuk mengkonsolidasikan sekitar 301 tersus untuk menjadi pelabuhan umum, yang pengoperasiannya dilaksanakan oleh Badan Usaha Pelabuhan,” kata menhub.

Budi Karya menjelaskan bahwa, dengan menjadikan Tersus sebagai pelabuhan umum, Badan Usaha Pelabuhan yang mengoperasikannya dapat memberikan pelayanan yang tidak terpaku pada satu jenis komoditi saja.

Bahkan Kemenhub juga akan menyiapkan kendaraan-kendaraan listrik berbasis baterai yang akan beroperasi di IKN, sesuai instruksi Presiden agar tidak menggunakan bahan bakar fosil.

Dalam pembangunan infrastruktur transportasi di IKN ini Menhub mengatakan akan seminimal mungkin menggunakan anggaran dari APBN.

Emy T/Journalist/BD
Editor: Emy Trimahanani